Submitted by Bawaslu Provinsi on
Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu saat menghadiri Simulasi ketiga yang digelar KPU kali ini digelar di Lapangan Candi Nambangan, Rejowinangun Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 10 Oktober/2020/Foto: Humas Bawaslu Jawa Tengah

Semarang, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin memberikan sejumlah catatan dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan sistem informasi rekapitulasi elektronik (Sirekap) KPU untuk Pilkada 2020. Simulasi ketiga yang digelar KPU kali ini digelar di Lapangan Candi Nambangan, Rejowinangun Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (10/10/2020).

KPU mendirikan tenda di lapangan untuk pendirian tempat pemungutan suara (TPS). Di dalam TPS ada bilik suara, kotak suara, surat suara dan lain-lain. Satu per satu pemilih didata lalu menggunakan hak suara di bilik suara. Afif—sapaan akrabnya—mengungkapkan Bawaslu akan menyampaikan secara resmi ke KPU berisi catatan-catatan lain secara lengkap terkait dengan simulasi pemungutan dan penghitungan suara. 

Dia mengatakan, beberapa hal yang harus diperhatikan misalnya simulasi pemungutan suara ini dilakukan di tempat lapangan yang cukup luas dengan tenda yang juga besar. Menurutnya, TPS dalam pemungutan suara pada 9 Desember mendatang belum tentu bisa ideal seperti itu. “Banyak TPS yang didirikan di tempat sempit karena memang ketiadaan lahan atau tempat. Simulasi seharusnya mendekati situasi yang sebenar-benarnya," tutur Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu tersebut.

Baca juga: Catatan Bawaslu dalam Simulasi KPU yang Pertama

Mantan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) ini juga memberikan catatan terkait dengan adanya undaan (semacam tangga) setinggi sekitar 10 centi meter saat hendak masuk ke TPS. Afif mengkhawatirkan undaan tersebut bisa menyulitkan pemilih disabilitas dan kalangan orang tua (renta), khususnya yang menggunakan kursi roda.

Dirinya juga memberikan catatan terkait dengan keberadaan daftar pemilih tetap (DPT) di lokasi TPS. "Semula DPT yang ditempel (di TPS simulasi) NIK -nya kelihatan semua. Kami sampaikan untuk diganti dengan yang berbintang," aku dia.

Baca juga: Catatan Bawaslu dalam Simulasi KPU yang Kedua

Perlu diketahui, simulasi ini merupakan simulasi ketiga yang digelar KPU ini layaknya sebuah pemungutan suara di TPS. Ada petugas KPPS yang melayani pemilih, ada pemilih yang ikut mencoblos, ada pengawas TPS, ada saksi dari pasangan calon, dan lain-lain. Simulasi kali ini juga dihadiri Plh Ketua KPU Ilham Saputra, dan tiga komisioner KPU seperti Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi; Viryan Aziz; dan Evi Novita Ginting.

Editor: Ranap THS

Penulis: Humas Bawaslu Jawa Tengah

Foto: Bayu