Yogyakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu Goes to Campus kembali hadir. Kali ini Anggota Bawaslu Rahmat Bagja mendatangi dua universitas di Yogyakarta yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Acara yang dibentuk dalam kuliah umum ini, membuat Bagja dihujani pertanyaan terkait pengawasan politik uang.
Ditemani oleh Anggota Bawaslu D.I Yogyakarta (DIY), Bagja pun menanggapi beberapa pertanyaan mahasiswa tentang menangkal godaan terlibat dalam politik uang, baik untuk penyelenggara pemilu maupun masyarakat.
"Godaan pasti ada, kalau penyelenggara pemilu melanggar bisa laporkan ke DKPP. Jika masyarakat harus ada gerakan moral seperti menyuarakan antipolitik uang," tutur Bagja dalam forum di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (5/3/2020).
Anggota Bawaslu DIY Sutrisnowati menambahkan, tugas mengawasi bukan hanya untuk para pengawas, namun juga generasi milenial. Dirinya bahkan melihat kreativitas dan keberanian anak muda bisa diasah untuk menjadi mata Bawaslu di tengah-tengah masyarakat.
Ungkapan virus demokrasi jelas Wati, bisa dilekatkan pada politik uang karena memiliki imbas merusak moral masyarakat. Maka dia menyerukan pentingnya peran milenial melakukan pengawasan partisipatif sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dalam pemaparannya Wati bahkan mengajak mahasiswa tidak membiasakan diri bisa 'disogok'. Sebab jika dari awal bersih dari politik uang maka kedepannya mahasiswa bisa memperkecil potensi politik uang dan berbuat curang.
"Generasi milenial, apa bisa mengurangi praktek kecurangan dalam proses demokrasi, harus bisa! Buat gerakan masif, untuk pemilihan yang berintegritas," seru wanita yang akrab disapa Wati ini.
Berdasarkan data yang dihimpun, Yogyakarta telah memiliki 40 desa yang memiliki gerakan morak tolak politik uang. Sehingga Wati pun berharap, tidak hanya desa-desa namun gerakan ini bisa dipopulerkan oleh mahasiswa yang erat dengan teknologi nan kian canggih.
"Yogya salah satu inisiator untuk desa atau kawasan politik uang, tujuannya untuk bisa berani melapor. Di sini peran generasi milenial penting," pungkasnya.
Editor : Jaa Pradana
Fotografer : Reyn Gloria