Makassar, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengajak generasi muda untuk tidak antipati terhadap politik atau partai politik. Menurutnya, jika generasi muda yang mempunyai integritas mau berperan dalam dunia politik, maka pemimpin-pemimpin di masa depan akan berkualitas.
Bagja memandang salah satu musuh demokrasi di Indonesia yakni kurang pedulinya kaum muda mudi terhadap politik. "Banyak orang menganggap partai politik (parpol) itu penuh dengan persaingan tidak sehat. Jika demikian nanntinya parpol diisi oleh orang tidak baik," ucap dia dalam Advance Training Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Sulawesi Selatan, Kamis (22/5/2025).
Bagja menilai justru parpol dalam sistem demokrasi di Indonesia merupakan institusi yang melahirkan pemimpin baik legislatif bahkan eksekutif. Maka dari itu parpol harus diisi oleh orang baik dan benar.
Selain dari sisi institusi politik, lanjut Bagja, pemimpin berkualitas juga bisa lahir dari masyarakat yang mempunyai literasi baik. Dia melihat saat ini masyarakat tidak terdukasi dengan baik. "Misal masyarakat saja kadang tidak tahu tanggal coblosan, tidak tahu siapa yang kampanye," sebut alumnus Universitas Indonesia itu.
Dia mengatakan demokasi sebagai sistem yang dipilih Bangsa Indonesia merupakan sistem yang sangat relevan diterapkan. Ini mengingat Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, agama, serta secara geografis wilayah Indonesia tersusun dari ribuan pulau.
Meski demikian, Bagja melihat tetap saja dalam praktik demokrasi Indonesia yang telah melakukan enam kali pemilihan langsung terdapat perilaku-perilaku yang cenderung merusak demokrasi. Beberapa diantaranya yakni politik uang, penyelenggara pemilu tidak independen, serta aparatur negara yang tidak netral.
Editor: Reyn Gloria
Foto: Jaa Pradana