Submitted by Bintang Ayudia on
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda dalam Diskusi Kelompok Terpumpun Finalisasi Bahan dan Materi Pembelajaran Program Bawaslu Membelajarkan, Sabtu (8/11/2025)

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum — Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menegaskan akan  terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaannya melalui program “Bawaslu Membelajarkan”. Program ini menjadi langkah strategis pasca-Pemilu 2024 untuk mempersiapkan pengawas pemilu yang lebih tanggap, cakap, dan berintegritas dalam menghadapi tahapan Pemilu 2029.

 

Menurutnya, masa nontahapan pemilu merupakan waktu penting untuk melakukan evaluasi, konsolidasi, dan penguatan kapasitas kelembagaan agar Bawaslu tetap siap menghadapi tahapan awal Pemilu 2029. “Tahapan pemilu memang telah usai, tetapi tanggung jawab Bawaslu sebagai penjaga demokrasi tidak berhenti. Kita harus terus mempersiapkan kapasitas lembaga dan SDM agar tetap responsif terhadap pelaksanaan pengawasan ke depan,” ucapnya saat membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun Finalisasi Bahan dan Materi Pembelajaran Program Bawaslu Membelajarkan di Jakarta, Sabtu, (8/11/2025).

 

Koordinator divisi sumber daya manusia, organisasi, dan diklat ini menerangkan, tanggung jawab Bawaslu kini juga mencakup upaya mempersiapkan jajaran Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota untuk menghadapi tahapan awal Pemilu 2029, seperti pemutakhiran data pemilih dan verifikasi partai politik. Ia menilai, sebagian besar tahapan awal tersebut akan ditanggung oleh pengawas di daerah, sehingga kesiapan SDM menjadi faktor penentu keberhasilan pengawasan ke depan.

 

Program “Bawaslu Membelajarkan” adalah inisiatif kolaboratif internal yang menekankan konsep pembelajaran horizontal antarprovinsi. Herwyn menambahkan, program ini bertujuan membangun ekosistem pengembangan kapasitas yang partisipatif dan berkelanjutan. “Bawaslu tidak hanya belajar secara terpusat, tetapi juga membelajarkan secara horizontal. Setiap pengawas adalah sumber daya sekaligus sumber belajar,” ujarnya.

 

Herwyn menjelaskan, kegiatan ini telah dibagi ke dalam sepuluh klaster. Topiknya meliputi tata kelola dan administrasi, analisis risiko dan pencegahan, penegakan hukum dan sengketa, teknologi digital dan keamanan siber, kepemimpinan dan manajemen perubahan, hingga isu-isu strategis seperti pemilu ramah disabilitas, lingkungan, dan kesetaraan gender. 

 

Ia juga menekankan tiga prinsip utama dalam penyusunan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, yaitu edukatif, kompetitif, dan menyenangkan. Menurut Herwyn, proses pembelajaran tidak boleh kaku, melainkan harus mendorong kreativitas dan partisipasi aktif dari peserta. “Kegiatan membelajarkan ini tidak hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga harus membuat peserta menikmati prosesnya,” tegasnya.

 

Herwyn menyebutkan, pengembangan modul ini bukan hanya untuk memperkuat kapasitas teknis, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang dalam membentuk pengawas pemilu yang berintegritas. “Kita (Bawaslu) ingin pembelajaran ini menjadi investasi jangka panjang bagi Bawaslu dalam membentuk SDM yang tanggap, cakap, dan berintegritas tinggi menghadapi Pemilu 2029, juga modul yang dibuat, dan proses pembelajaran yang ada dalam Program ‘Bawaslu Membelajarkan,, nantinya akan menjadi bagian dari materi yang ada di learning management system (LMS)," pungkasnya.

 

Fotografer: Bintang Ayudia P.
Editor: Dey