Atambua, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar memberikan apresiasi atas pelaksanaan Pilkada 2020 di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya jajaran pengawas, khususnya Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) telah bekerja keras dengan baik sehingga sengketa perselisihan hasil pemilihan (PHP) di Mahkamah Konstitusi mengacu hasil pengawasan Bawaslu.
“Hasilnya bisa terlihat dalam pelaksanaan pilkada yang telah berlangsung dengan baik, walaupun masih ada sengketa namun hasil kerja yang luar biasa pula sehingga putusan PHP di MK untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belu tahun 2020 sudah selesai dengan baik, bahkan putusan hakim MK juga mengacu pada hasil pengawasan Bawaslu,” sebutnya saat melakukan kunjungan kerja evaluasi pelaksanaan pilkada di Atambua, Kabupaten Belu, Kamis (18/3/2021).
Fritz mengaku hasil tersebut bisa tercapai akibat dedikasi dan kerja keras dari Panwascam. “Dengan demikian, kerja Panwascam sebagai bagian dari Bawaslu mendapat perhatian tersendiri,” ungkapnya.
Dia juga menyanjung semangat para pengawas di jajaran Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Negara Timor Leste dengan Topografi wilayah cukup sulit. Kondisi geografis yang belum didukung infrastruktur, lanjutnya, tak menjadi halangan dalam mengawal semua proses demokrasi di Belu sehingga berakhir dengan sukses.
Dia lantas memberikan penyerahan sertifikat kepada para Panwascam di Bawaslu Belu didampingi empat pimpinan Bawaslu NTT, yakni: Baharudin Hamzah, Jemris Fointuna, Melpi Marpaung, dan Noldi Tadu Hungu. Hadir pula dalam acara ini Kepala Bagian Hukum, Humas, dan Data Informasi Bawaslu NTT Felipus C Boling bersama staf sekretariat.
Ketua Bawaslu Belu Andreas Parera sendiri menyampaikan ucapan selamat datang sekaligus memaparkan secara umum seluruh tahapan pengawasan Pilkada Belu tahun 2020. Baginya, pertemuan bersama jajaran Panwascam dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Belu ini menjadi ajang silaturahmi.
Editor: Ranap THS
Penulis : Yanti Ton
 |
 |
Webmail
