Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Seluruh hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan keterangan yang disampaikan Bawaslu tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2019 dinilai amat penting dalam membuat pertimbangan putusan Menurut Ketua Bawaslu Abhan merupakan buah soliditas antardivisi.
“Sukses dan baiknya keterangan yang disampaikan Bawaslu di sidang MK kemarin jika dilihat mundur ke belakang, terdapat soliditas dan koordinasi yang baik antardivisi,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Tugas dan Fungsi Divisi Hukum serta Pelaksanaan PHPU di MK Tahun 2019 di Jakarta, Selasa (27/8/2019) malam.
Baca juga: Keberhasilan Keterangan Bawaslu Daerah di MK Diharapkan Berlanjut Pilkada 2020
Dia mengatakan, ada keterkaitan dan saling mendukung antardivisi, baik divisi hukum, penindakan, dan pengawasan dalam penyusunan keterangan yang disampaikan dalam sidang MK. "Jadi, antardivisi ini saling membantu. Contoh, divisi hukum tentunya sangat butuh hasil pengawasan. Kalau tidak ada hasil pengawasan, divisi hukum mau nyusun dan nulis apa Ini yang saya maksud soliditas.
Dia pun melayangkan apresiasi kinerja Bawaslu yang hadir dalam rapat ini. "Saya sampaikan apresiasi untuk semua jajaran Bawaslu daerah tanpa terkecuali. Pertahankan dan tingkatan kinerja baik kita dalam memberikan keterangan serupa jika hasil Pilkada 2020 digugat ke MK,” pintanya.
Menurut pengamatannya, selain dituntut tidak memihak, tugas Bawaslu daerah pun harus menyajikan data dan fakta sebenarnya atas hasil pengawasan. “Tentu tidaklah gampang memberikan keterangan dalam sidang besar seperti PHPU. Butuh nyali dan mental yang kuat. Jika yang disampaikan pun di luar fakta, maka taruhannya marwah lembaga Bawaslu,” tambah Abhan.
Baca juga: Hadiri Dialog CSIS, Fritz Jabarkan Peta Kerawanan Pemilu dan SARA
Dalam rapat ini, turut pula dihadiri tiga Anggota Bawaslu yakni Fritz Edward Siregar, Mochamad Afifuddin, dan Rahmat Bagja. Ada pula, Kepala Biro Hukum, Humas, dan Pengawasan Internal, Ferdinand Eskol Tiar Sirait, serta 182 peserta yang berasal dari 9 Bawaslu provinsi, 138 Bawaslu kabupaten, dan 35 Bawaslu kota.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Muhtar
 |
 |
Webmail
