Bogor, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Ketua Bawaslu Abhan mengatakan, sekolah kader pengawasan partisipatif sebagai salah satu pilot project dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yang akan terus dilakukan Bawaslu. Menurutnya, dalam setiap gelombang bakal ada kenaikan jumlah peserta.
"Atas nama Bawaslu kami menyampaikan terima kasih atas partisipasinya. Mohon maaf apabila ada kekurangan. Sekarang teman-teman dapat menebarkan virus pengawasan di daerah masing-masing. Ini adalah ikhtiar bersama untuk pemilu dan Pilkada 2020 nanti menjadi lebih baik," katanya saat menutup Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif Angkatan Kedua Tahun 2019 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019) malam.
Baca juga: Abhan: Pascapendidikan, Peserta Sekolah Kader Awasi Pilkada 2020
Abhan menjelaskan, tugas dalam mengawasi pemilu merupakan pekerjaan berat. Menurutnya, pengawasan pemilu merupakan kontestasi perubahan kekuasaan, di mana ada potensi untuk menghalalkan segala cara. Karenanya, dia mengaku perlunya partisipasi dari masyarakat serta voluntary pengawasan partisipatif.
"Sekolah kader pengawasan partisipatif ini mengajarkan bagaimana merajut kesatuan dan persatuan. Dari Sabang sampai Merauke sebagai energi untuk lebih dalam mengetahui seluk beluk pemilu," ujarnya.
Baca juga: Dewi: Bawaslu Perlu Lakukan Riset Penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu
Dia menambahkan, sekolah kader merupakan kegiatan penting lantaran Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan pengawasan. Akibatnya, perlu pelibatan peran masyarakat.
"Ilmu yang diperoleh dari sekolah kader bisa jadi acuan untuk berimprovisasi dan berpartisipasi pada pilkada di daerah masing-masing. Selamat untuk teman-teman yang terpilih,"ungkapnya.
Usai memberikan pengarahan, sekitar 100 orang peserta yang berasal dari seluruh provinsi se Indonesia selama dua pecan mendapat pembekalakan lantas berfoto bersama para pimpinan Bawaslu yang hadir seperti Fritz Edward Siregar.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Nurisman