Submitted by Robi Ardianto on
Anggota Bawaslu Puadi kegiatan Sinergi Universitas dan Pengawas Pemilu melalui Literasi Data di UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Bali, Selasa (2/12/2025).

Denpasar, Badan Pengawas Pemilihan Umum — Anggota Bawaslu Puadi mengajak mahasiswa Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar untuk aktif mengakses dan memanfaatkan data pengawasan pemilu melalui Portal Satu Data Bawaslu. Ia menilai peningkatan literasi data di kalangan mahasiswa memiliki peran strategis dalam memperkuat kualitas demokrasi.

 

“Pengawasan pemilu akan jauh lebih kuat bila kampus ikut membaca, mengolah, dan memanfaatkan data. Mahasiswa adalah kekuatan besar dalam pengawasan berbasis bukti,” katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan Sinergi Universitas dan Pengawas Pemilu melalui Literasi Data di UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Bali, Selasa (2/12/2025).

 

Menurut Puadi, kemampuan membaca dan memahami data menjadi modal penting dalam mengurai isu-isu krusial kepemiluan, baik itu pemutakhiran data pemilih, penataan daerah pemilihan, hingga kecenderungan pelanggaran pada setiap tahapan pemilu. 

 

Portal Satu Data Bawaslu, kata dia, menyediakan berbagai dataset kepemiluan, seperti statistik pelanggaran, tingkat partisipasi, hingga indikator kerawanan pemilu. Data tersebut, lanjutnya, dapat diakses secara terbuka dan digunakan untuk keperluan penelitian akademik lintas disiplin, edukasi publik, maupun advokasi.

 

Dia juga menegaskan Bawaslu membuka peluang kolaborasi dengan UHN dalam penguatan riset, peningkatan kompetensi literasi data, serta pendampingan mahasiswa dalam memanfaatkan data kepemiluan untuk tugas akademik dan pengabdian masyarakat.

 

“Saya berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi kampus untuk mengambil peran lebih besar dalam pengawasan pemilu. Keterlibatan mahasiswa dalam analisis data akan memperkuat ekosistem pengetahuan sekaligus mendukung pengawasan pemilu yang adaptif, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.

 

Selain melalui Portal Satu Data, Puadi menyebut mahasiswa juga dapat memperluas pemahaman tentang pengawasan pemilu melalui literatur kepemiluan. Salah satunya yakni buku “Dinamika Pengawas Pemilu: Peran Bawaslu dan Interaksi Kepentingan” yang turut ia perkenalkan dalam kegiatan tersebut.

 

“Buku tersebut menggambarkan dinamika yang dihadapi Bawaslu dalam setiap tahapan pemilu, mulai dari tantangan mengakses data daftar pemilih, keterbatasan alat bukti dalam penindakan politik uang, resistensi birokrasi terkait netralitas ASN, hingga tekanan politik dalam proses pencalonan,” jelasnya.

 

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sesi bedah buku Dinamika Pengawas Pemilu: Peran Bawaslu dan Interaksi Kepentingan yang menghadirkan tokoh nasional, akademisi, dan pegiat pemilu sebagai narasumber.

 

Fotografer: Robi Ardianto

Editor: Dey