Sungai Asam, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengapresiasi Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman karena dinilai efektif membumikan pengawasan pemilu melalui seni budaya.
Hal itu disampaikan Afif saat meresmikan program Nagari Mengawasi Pemuda Mitra Pengawasan (PMP) binaan Bawaslu Padang Pariaman di Nagari Sungai Asam, Sumatra Barat, Kamis (26/12/2019).
Menurutnya, untuk mencegah terjadinya pelanggaran pemilu, pengawasan pemilu tidak melulu dilakukan dengan cara formal, melainkan dengan menyasar seni budaya yang hidup dalam masyarakat. Hal ini baginya membuat nilai-nilai pengawasan akan lebih mudah diserap oleh masyarakat.
"Itu sekaligus membuktikan pengawasan pemilu tidak hanya muncul ketika ada pemilu atau pilkada saja, tetapi bisa kapan saja dan dalam bentuk apa saja. Selain itu pemilu yang baik itu harus bisa memfasilitasi seluruh kebudayaan lokal dan kebiasaan masyarakat Indonesia," terangnya.
"Sejatinya pengawasan pemilu harus menyatu dalam seni budaya," tambah Afif.
Lebih jauh, Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu ini berharap, kegiatan serupa dapat diikuti oleh banyak daerah lain di Indonesia. "Saya berharap akan banyak desa muncul untuk menyadari pentingnya pengawasan Pemilu," pungkasnya.
Sekadar informasi, kedatangan Afif di acara peresmian ini mendapat suguhan berbagai seni budaya khas desa setempat.
Ketua Bawaslu Padang Pariaman Anton Ishaq menjelaskan, maksud konsep peresmian program Nagari Mengawasi Pemuda Mitra Pengawasan ini dengan menampilkan sajian seni budaya. Dia menuturkan, harus ada inovasi dalam masyarakat guna mengembangkan pengawasan pemilu, sehingga masyarakat tidak saja sebagai penonton, tetapi ikut serta menjadi pengawas dalam Pilkada 2020.
"Dengan begitu kita tahu masyarakat dapat bersentuhan dengan Bawaslu dalam mengawasi pilkada," tutupnya.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Rama Agusta