Denpasar, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua KPU Malaysia Azhar Azizan Harun menyanjung kewenangan Bawaslu. Menurutnya, keberadaan Bawaslu penting untuk menjaga demokrasi dalam sebuah negara. Karena itu, dia pun menyatakan pandangan Malaysia bisa melakukan hal serupa.
Azhar mengakui kekagumannya akan keberadaan Bawaslu terutama untuk proses pengajuan gugatan keberatan atas hasil pemilu. Hematnya, Bawaslu memiliki waktu yang sangat efisien dibandingkan dengan sistem di negeri Jiran tersebut.
"Di Indonesia bagus sekali karena hanya tiga hari dalam melakukan gugatan putusan. Malaysia punya 30 hari sebelum ditetapkan secara resmi," ujarnya saat menjadi narasumber acara Electoral Studies Program (ESP) yang berlangsung di Bali, Rabu (11/12/2019).
Dia mengakui, dengan sistem yang diterapkan Bawaslu dapat membuat pihak yang melakukan gugatan bisa bergerak lebih cepat menyiapkan gugatannya.
"Saya amat kagum demokrasi Indonesia sangat elok. Nampaknya Indonesia mempunyai infrastruktur yang lebih baik dan efisien. Karena bantahan itu hanya diberi tempo tiga hari untuk dibuat," akunya.
Dengan sistem yang demikian Azhar berharap agar Malaysia dapat meniru apa yang dilakukan. Dia juga berharap di Malaysia dapat dibentuk juga lembaga yang menyerupai Bawaslu agar demokrasi di negara tersebut tetap terjaga.
"Sebenarnya apa yang saya maksudkan model Indonesia, di mana model Bawaslu saya amat tertarik. Sebab di Malaysia tidak ada kuasa untuk menerima laporan pihak yang keberatan, tetapi di Bawaslu bisa. Saya sebenarnya sedang melihat model Indonesia dan apakah model ini sesuai dengan di Malaysia. Kita sekarang sedang analisa apabila selesai mungkin bisa diterapkan di Malaysia," pungkas Azhar.
Tidak lupa, dia juga berterimakasih karena telah diundang ke dalam acara ESP ini. Baginya, momentum ini sangat baik untuk bertukar pikiran dan kemajuan demokrasi di negara-negara lain.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Nurisman
 |
 |
Webmail
