Binjai, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja menyerukan perang terhadap politik uang di hadapan masyarakat, mahasiswa, dan pelajar. Menurutnya, politik uang merupakan musuh bersama sebab juga menyasar kepada penyelenggara pemilu atau masyarakat.
"Politik uang menjadi musuh bersama, sebab tidak hanya menyasar masyarakat saja tetapi juga penyelenggara pemilu," katanya saat menjadi narasumber kegiatan Sosialisasi Tatap Muka Kepada Kelompok Masyarakat Rentan di Kota Binjai, Sumatra Utara, Jumat (20/12/2019).
Bagja mengajak masyarakat tidak mengambil barang dari politik uang terlebih menganggap hal tersebut sebagai rezeki lima tahunan. "Jangan sampai masyarakat menganggap politik uang sebagai rezeki lima tahunan ada yang memberi uang, beras, kopi, dan lain-lain. Itu bukan rezeki, itu musuh kita bersama itu najis besar," tegasnya.
Koordinator Penyelesaian Sengketa Bawaslu itu pun mengatakan, politik uang tidak hanya sebagai racun demokrasi, namun juga haram dalam hukum politiknya. Untuk itu, lanjut dia, Bawaslu telah meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa haram politik uang juga ke berbagai organisasi keagamaan lainnya.
"Jika tiba-tiba depan rumah ada yang memberikan uang, beras atau sembako lainnya jangan sekali-kali diambil," tegasnya.
"Kami harapkan kita sepakat dengan ini dan kami harapkan juga teman-teman berpartisipasi melawan politik uang," tambah Bagja.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Robi Ardianto