Yogyakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Rahmat Bagja melihat suksesnya Pemilu 2019 harus bisa menjadi tolak ukur pembelajaran bagi penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Utamanya, menurut dia, soal anggaran yang ditetapkan untuk Bawaslu guna melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sebab, lanjut Bagja, ada banyak tugas Bawaslu dalam menjaga pemilu yang jujur dan adil. Seperti pengawasan, pencegahan, penanganan pelanggaran yang dibagi lagi ke penindakan pelanggaran dan penyelesaian sengketa.
"Makanya kita harus lihat anggaran perlu berbasis kinerja dan kinerja basisnya anggaran," ujarnya dalam kegiatan Peningkatan SDM Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu di Yogyakarta, Kamis (17/10/2019) malam.
Bagja menekankan, anggaran menjadi aspek yang sensitif dan penting dalam berlangsungnya fungsi dan tugas Bawaslu. Karena itu, dirinya meminta setiap koordinator sekretariatan (Korsek) dapat menganggarkan sesuai proses yang dilalui saat Pilkada 2020 mendatang.
"Jadi PR (pekerjaan rumah) buat teman-teman Korsek ya! Anggarkan sesuai dengan prosesnya. Tidak boleh asal-asalan," tegasnya.
Dia menambahkan, jangan ada ketidakseimbangan dalam menyusun anggaran, seperti adanya ketimpangan untuk anggaran satu bagian dengan bagian lain. Bagja menyatakan, semua harus dilihat berdasarkan keperluan, agar anggaran bisa cukup dan juga tidak berlebihan.
"Jangan sampai nanti anggaran di teman-teman perencanaan dengan lain lebih besar daripada yang lain. Semua harus sesuai," tegasnya.
Editor: Ranap THS