Tomohon, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Bawaslu meminta masukan dari mantan penyelenggara pengawas pemilu (panwas) adhoc di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Hal tersebut dilakukan Bawaslu sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas rekrutmen panwas adhoc.
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menegaskan keberhasilan lembaga dalam mencapai visi, misi, dan rencana strategis sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM), tidak sekadar teknologi.
"AI bisa membantu memberikan informasi, tapi tetap ada yang keliru, tidak sepenuhnya valid. Karena itu, peran SDM tetap sangat penting,” katanya saat membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) Pembinaan Evaluasi Untuk Strategi Pengembangan SDM Pengawas Pemilu, Kamis (14/8/2025).
Dia mengatakan keterlibatan mantan pengawas adhoc maupun pihak eksternal menjadi bahan evaluasi berharga bagi Bawaslu. Masukan mereka, kata dia, dirangkum menjadi daftar isian masalah.
"Selanjutnya dapat ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan, perubahan peraturan, bahkan usulan naskah akademik untuk memperkuat tata kelola pengawasan pemilu," ujarnya.
Dia juga berharap informasi dan pengalaman yang disampaikan para mantan pengawas dapat memperkuat sistem rekrutmen panwas adhoc di masa mendatang.
“Masukan ini akan menjadi bahan penting agar proses rekrutmen semakin selektif, transparan, dan mampu melahirkan pengawas pemilu yang berintegritas,” ujarnya.
Selain itu, Herwyn menyebut, Bawaslu telah memiliki sejumlah instrumen penguatan SDM, mulai dari grand desain kurikulum pelatihan, sistem evaluasi internal, hingga manajemen krisis.
"Kami tidak ingin memberikan penguatan yang tidak sesuai kapasitas. Pengawasan pemilu menuntut integritas, karena itu kami juga membangun karakter jajaran pengawas dengan menanamkan nilai-nilai pembinaan,” katanya.
Ketua Bawaslu periode 2017-2022, Abhan menyebut pentingnya Bawaslu melakukan evaluasi dan pembinaan jajaran pengawas pemilu. Menurutnya, evaluasi dan pembinaan merupakan sisi mata uang yang saling melengkapi untuk mengukur kinerja, menilai efektifitas kerja.
Juga, kata dia, mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan SDMnya. "Pembinaan penting dilakukan untuk berorientasi pada perbaikan dan peningkatan kapasitas, integritas, serta profesionalisme pengawas pemilu," katanya.
Dia juga menyebut beberapa aspek evaluasi SDM pengawas pemilu yakni kinerja individu dan tim, pemahaman regulasi pemilu, kemampuan tehnis digital. Selanjutnya, kata dia, integritas dan etika, juga kemampuan komunikasi dan mediasi.
"Pengawas pemilu harus lebih paham regulasi dibandingkan KPU, karena pengawas pemilu mengawasi kerja KPU dasarnya adalah Peraturan KPU (PKPU). Teman-teman KPU tidak memahami Perbawaslu itu gak masalah, kalau sebaliknya itu permasalahan besar," jelasnya.
Editor: Reyn Gloria
Foto: Robi Ardianto