Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum — Anggota Bawaslu Totok Hariyono mengatakan Indeks Partisipasi Pilkada (IPP) berkolerasi dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Menurutnya, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak bukan hanya menjadi indikator positif bagi demokrasi, tetapi juga menjadi tantangan dalam hal pengawasan pemilu.
“Indeks partisipatif ini juga berkorelasi dengan indeks kerawanan. Jika, IPP mengukur tingkat partisipasinya masyakarat, IKP memotret sejauh mana pelanggaran dapat terjadi, baik dari sisi penyelenggara, peserta, maupun pemilih,” ujar Totok dalam peluncuran Indeks Partisipatif Pilkada (IPP) yang digelar oleh KPU di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Totok menjelaskan, partisipasi publik merupakan roh utama demokrasi. Namun, partisipasi yang tidak diimbangi dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas dapat membuka celah bagi pelanggaran dan praktik kecurangan. Dia mengibaratkan partisipasi tanpa pengawasan ibarat rumah besar tanpa pagar dan semua pihak bisa masuk tanpa batas.
"Untuk itu, kita ingin partisipasi yang cerdas, yang didampingi kesadaran hukum dan pengawasan aktif masyarakat,” tegasnya.
Totok menjelaskan, upaya peningkatan partisipasi, pengawasan, dan penegakan hukum pemilu sejatinya bermuara pada satu tujuan yakni melahirkan negarawan sejati yang berpihak kepada rakyat. Menurutnya, pemilu yang berkualitas bukan sekadar tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana rakyat mendapatkan kemaslahatan melalui kebijakan yang berpihak.
Ketua KPU Mochammad Afifuddin menjelaskan, Indeks Partisipatif Pilkada (IPP) merupakan upaya KPU untuk menghadirkan ukuran objektif terhadap tingkat keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan Pilkada. Indeks ini tidak hanya mencatat angka kehadiran pemilih, juga sebagai refleksi untuk memperbaiki desain penyelenggaraan pemilu dan pilkada.
"KPU ada Indeks Partisipasi Pilkada (IPP) dan Bawaslu ada Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) ini semua harus saling menguatkan untuk desain pemilu kita yang lebih baik," jelasnya.
Sebagai informasi, skala pengukuran IPP mencakup involvement (keterlibatan), engagement (aksi), dan participatory (komitmen penuh). IPP mengukur lima dimensi yakni registrasi pemilih, pencalonan, kampanye, sosialisasi pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat, serta tingkat partisipasi pemilih (voter turnout).
Fotografer: Bintang
Editor: Dey