Submitted by Nofiar on
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda saat membuka acara Diseminasi Hasil Kajian Evaluasi Pemilu dan Pemilihan 2024 di Manado, Kamis (19/12/2024).

Manado, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) – Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda terus mendorong kebijakan inklusif melalui diseminasi hasil kajian Pemilu 2024 yang melibatkan akademisi, mahasiswa, penulis, serta perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Kami membangun simbiosis mutualisme antara Bawaslu dan pemangku kepentingan eksternal, termasuk akademisi dan lembaga riset. Harapannya, kebijakan yang dihasilkan tidak hanya aplikatif tetapi juga inklusif,” ujar Herwyn saat membuka acara Diseminasi Hasil Kajian Evaluasi Pemilu dan Pemilihan 2024 di Manado, Kamis (19/12/2024).

Herwyn juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi, meskipun Pemilu 2024 telah selesai dengan pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober lalu.

“Sedangkan Pemilihan, dari 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota, sebagian besar proses telah selesai. Namun, di Pangkalpinang dan Bangka, hasil pemilihan menjadi perhatian karena kotak kosong yang menang,” jelasnya.

Ia mengapresiasi peran BRIN serta akademisi dalam mendokumentasikan kajian Pemilu. Menurutnya, hasil kajian ini akan menjadi rujukan penting untuk meningkatkan kualitas riset dan pengawasan Pemilu di masa depan.

“Kerja sama ini penting untuk menghasilkan kajian yang sesuai dengan kaidah akademik, meskipun dilakukan di luar lingkungan kampus,” tambahnya.

Selain menjadi forum ilmiah, Herwyn berharap acara ini juga menjadi ruang dialog yang produktif antara penulis dan mahasiswa.

“Bagi mahasiswa, ini adalah pengalaman berharga untuk memperkuat analisis. Sedangkan bagi penulis, ini adalah kesempatan menyempurnakan riset agar sesuai standar akademik,” ujarnya.

Herwyn menyampaikan harapan agar forum ini tidak hanya memberikan masukan konstruktif bagi Bawaslu tetapi juga menjadi pijakan dalam merumuskan kebijakan yang relevan untuk penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan mendatang.

“Kami berharap masukan dari kajian ini dapat menjadi referensi utama bagi pembuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas Pemilu dan demokrasi di Indonesia,” tutupnya.

Editor : Dey
Fotografer : Nofiar