Jayapura, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Menghadapi kompleksitas penyelenggaraan pemilu di Papua, tidak dapat hanya mengandalkan personil Bawaslu yang terbatas dari sisi jumlah. Sebagai upaya pencegahan, Bawaslu Provinsi Papua telah melakukan sejumlah program serta bekerjasama dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat, termasuk kepala suku dan kaum milenial.
“Bawaslu berusaha gerakkan semua elemen. Kepala suku dan kaum milenial memiliki peran yang sangat penting,” kata Anggota Bawaslu Provinsi Papua, Ronald Manoach dalam Konsolidasi Stakeholder, Penguatan Masyarakat dalam rangka Pengawasan Pemilu Tahun 2019 di Provinsi Papua di Jayapura, Kamis (11/4/2019).
Ronald mengungkapkan, fenomana di Papua adalah peran kepala suku sangat dominan. Sehingga dengan adanya program Kepala Suku Mitra Bawaslu dapat memberikan dampak pada pelaksanaan pemilu di Papua. “Begitu juga dengan pentingnya kaum milenial. Kami memiliki sejumlah program yang khusus menyasar anak muda agar mau peduli terhadap proses demokrasi serta aktif mengawasi pemilu,” tandasnya.
Berdasarkan pemutakhiran Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019, Provinsi Papua merupakan wilayah dengan tingkat kerawanan pemilu tertinggi. Ronald menegaskan, seluruh jajaran pengawas pemilu di Papua bakal mengintensifkan baik upaya pencegahan maupun pengawasan. Mulai dari mendeklarasikan Gerakan Tolak Serangan Fajar, patroli pengawasan di masa tenang, hingga memasifkan sosialisasi pencegahan.
“Sehingga diharapkan pihak-pihak yang awalnya punya niat untuk lakukan kecurangan, menjadi mengurungkan niatnya tersebut,” tandasnya.
Acara yang dihelat Bawaslu RI ini menghadirkan narasumber lainnya dari Komisi Informasi Pusat, Forum Kerukunan Umat Beragama Papua, KPU Papua, dan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi. Peserta kegiatan ini berasal dari pemerintah daerah, TNI/Polri, organisasi kemasyarakatan, LSM, pelajar, mahasiswa, dan media massa.
 |
 |
Webmail
