Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Anggota Bawaslu, Mohammad Afiffudin, menyatakan kehadiran media sosial mempermudah masyarakat mengakses informasi kepemiluan. Namun demikian, media sosial juga turut mempengaruhi cara pandang pemilih secara negatif. Hal itu disampaikan dalam diskusi bertajuk “Pemilu Cerdas Tanpa Baper Berbeda Pilihan itu Biasa” dan Launcing Kanal Pemilu Cerdas Tanpa Baper Koran Sindo di Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Afif menekankan pentingnya budaya literasi dalam interaksi di media sosial. Menurutnya, budaya literasi bisa meningkatkan pemilih menjadi cerdas dan tidak mudah baper. "Sekarang yang terpenting, bagaimana budaya literasi ini diperkuat agar pemilu cerdas. Walaupun masing-masing berbeda pilihan, tetapi tidak baper," ujarnya.
Budaya literasi, tambah Afif, sangat perlu dikuatkan kepada masyarakat, terlebih dengan munculnya banyak informasi bohong atau hoaks seperti kasus kontainer surat suara tercoblos.
Afif menggajak pengguna media sosial untuk tidak main sebar informasi tanpa konfirmasi terlebih dahulu. "Alhamdulillah sekarang banyak lembaga pamantau pemilu yang ikut mengawasi proses ini," pungkasnya.
Penulis dan foto : Nurisman