• English
  • Bahasa Indonesia

Bawaslu Akan Gelar Debat Kedua Antarperguruan Tinggi

Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo memberikan arahan dalam Focus Group Discussion (FGD) Tata Kelola Penyelenggaraan Debat Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020, di Tangerang Selatan, Senin (20/01/2020)

Tangerang Selatan, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu berencana menggelar debat kedua perguruan tinggi pada tahun 2020. Debat kembali digelar setelah suksesnya kompetisi debat tentang Penegakan Hukum Pemilu Antarperguruan Tinggi se-Indonesia pada akhir tahun 2019.

Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengungkapkan, debat yang akan digagas berkaitan dengan Pilkada 2020. Dia mengharapkan, debat nanti mampu menjaring seluruh perguruan tinggi se-Indonesia.

“Harus lebih mencakup semua perguruan tinggi se-Indonesia dengan waktu yang lumayan agak panjang,” ucapnya saat paparan dalam Focus Group Discussion (FGD) Tata Kelola Penyelenggaraan Debat Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020, di Tangerang Selatan, Senin (20/01/2020).

Koordinator Divisi Penindakan itu mengakui, pada debat pertama yang diikuti 35 perguruan tinggi, Bawaslu memiliki sedikit waktu. Atas pengalaman tersebut Dewi yakin debat kedua ini akan memiliki waktu persiapan yang memadai.

“Memang pada debat pertama kita dipersoalkan oleh waktu yang begitu sedikit. Hal tersebut menurut penilaiannya mengakibatkan persiapan perguruan tinggi yang ikut debat jadi kurang maksimal. Tetapi hal tidak menjadi hambatan karena debat berjalan sukses dengan tersuguhkan pikiran-pikiran cerdas mahasiswa/i yang ikut debat sejak babak awal penyisihan,” urai Dewi.

Dia memandang, pada pelaksanaan debat pertama, banyak peserta debat mempersoalkan waktu yang begitu mepet diberikan oleh Bawaslu. Untuk debat kedua nanti Dewi akan pastikan waktu yang diberikan kepada perguruan tinggi untuk mempersiapkan soal/mosi debat lebih dari cukup.

Selain itu, Dewi juga meminta kepada penanggung jawab dalam hal ini Bagian Temuan Laporan Pelanggaran (TLP) yang dia bidangi untuk mengevaluasi apa saja yang kurang maksimal dalam debat pertama. “Saya minta debat kedua nanti persiapannya lebih matang, baik dari Bawaslu selaku penyelenggara debat atau dari perguruan tinggi sebagai peserta debat. Intinya harus lebih maksimal terutama masalah waktu,” jelas Dewi.

Dari segi manfaat, Srikandi Bawaslu ini menilai, debat tidak hanya melihat mahasiswa dapat melahirkan ide-ide dan gagasan yang brilian. Lebih dari itu, argumentasi yang disampaikan terutama dalam segi pembahasan penegakan hukum pemilu dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan proses demokrasi Indonesia.

FGD ini dihadiri Ketua Bawaslu Abhan, Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar dan Rahmat Bagja, Sekjen Bawaslu Gunawan Suswantoro, dan seluruh juri yang dilibatkan pada debat pertama, serta Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu seluruh Indonesia.

Sebagai informasi, debat yang pertama diikuti oleh 35 perguruan tinggi sejak babak penyisihan. Universitas Andalas Padang keluar sebagai juara saat bersua Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta dibabak final.

Editor : JRP

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Agenda Bawaslu

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu