Banda Aceh, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu Mochamad Afifuddin mengajak mahasiswa aktif mengawasi pemilu. Menurutnya, mahasiswa memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia.
"Bawaslu butuh bantuan mahasiswa untuk mencegah dan mengawasi pemilu," kata Afif saat menjadi pembicara kegiatan Seminar Nasional Sosialisasi Hasil Pengawasan Tahapan Pemilu 2019 di ruang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas Syah Kuala, Senin (9/12/2019).
Afif mengatakan, mahasiswa yang masih muda dan kritis merupakan kekuatan terbaik untuk mencegah pelanggaran-pelanggaran pemilu. Bahkan, daya kritis mahasiswa juga mampu mendidik masyarakat.
"Namanya mahasiswa, sahabat-sahabat semua bisa membantu pemenuhan keadilan pemilu," terangnya.
Di sisi lain, mahasiswa yang terpelajar dan memiliki semangat juang tinggi bisa ikut berpartisipasi aktif dalam pemantauan pemilu. Afif meyakini, apabila mahasiswa ikut memantau, maka pengalaman kepemiluan akan lengkap dengan pengalaman praktik.
"Saya jelek-jelek begini juga dosen di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu saya masih mengajar, saya ajak mahasiswa untuk memantau pilkada. Pengalaman itu penting bagi pendalaman pengetahuan mahasiswa," jelasnya.
Afif yang juga pernah memimpin organisasi pemantau pemilu ini mengingatkan, mahasiswa turun ke jalan membantu pendidikan pemilih, khususnya tentang penegakan hukum yang perlu didahului pendidikan hukum pemilu.
"Tidak bisa kita menegakkan hukum tanpa memberitahu terlebih dahulu kepada masyarakat. Apa yang boleh dan yang dilarang dalam pemilu," kata mantan koordinator nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat ini.
Editor: Ranap HS