Tangerang Selatan, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Banyak hal yang berbeda pemilihan kepala daerah di era pandemik covid-19 dibandingkan dengan gelaran pilkada sebelumnya. Salah satunya soal ketersediaan TPS khusus bagi pemilih yang bersuhu diatas 37,3 derajat, batasan antrian (jaga jarak), atsu ketersediaan APD (alat pelindung diri) sesuai dengan protokol kesehatan.
Anggota Bawaslu Muhammad Afifuddin pun melakukan patroli pengawasan bersama tim untuk memastikan kesiapan pemungutan suara di Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, Selasa (8/12/2020) malam. Dia pun mengecek
adanya keberadaan bilik khusus bagi pemilih memiliki suhu tubuh tinggi di atas rata-rata sebagai salah satu indikator umum yang terindikasi terjangkit covid-19. Bilik khusus tersebut biasanya ada di bagian depan sehingga tak memsuki lokasi TPS.
Lokasi pertama yang didatangi, yaitu TPS 08 dan 07 saling berhadapan yang berada di Kelurahan Pucung, Kecamatan Pondok Aren. Di TPS 08 Afif melihat kurang ramahnya akses bagi penyandang disabilitas sementara itu untuk bilik khusus sudah tersedia di luar TPS.
Sementara untuk TPS 07 yang posisinya bersebelah dengan TPS 08, Afif menilai aksesnya kurang bagus karena masih harus melalui dalam TPS.
"Sebaiknya, bilik khusus itu tidak masuk area TPS atau berada di depan untuk pemilih yang memiliki suhu 37,3 derajat," katanya.
Selain itu, pria lulusan UIN Jakarta itu juga mengingatkan soal antrian pemilih, sebab kedua TPS tersebut saling berhadapan.
"Baik panitia (jajaran KPU) dan pengawas sama-sama mengingatkan jika melihat ada kerumunan," katanya.
Setelah dari TPS 08 dan 07 Pondok Aren, Afif beranjak ke TPS 16 Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara. Di sini, dia bersama tim menemukan daftar pemilih tetap yang diletakkan tinggi sehingga sulit untuk dilihat oleh pemilih.
Editor: Ranap THS
 |
 |
Webmail
