Magelang, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Jelang Pilkada Serentak 2020, Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyosialisasikan gerakan antipolitik uang. Menurutnya kegiatan ini banyak menyasar kepada kaum perempuan yang erat dengan kebutuhan rumah tangga.
Maka dalam kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif, Dewi menekankan, menindak politik uang bukanlah hal mudah. Dia menilai, politik uang sudah menjadi budaya yang lekat dengan masyarakat, bahkan ada sebagian masyarakat menganggap hal tersebut benar.
"Politik uang yang sudah jadi budaya, padahal ini adalah suatu kejahatan pemilu yang besar," ucap Dewi di Magelang, Jumat (30/11/2019) malam.
Walau sudah merajalela, Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu ini tetap melihat upaya perbaikan masih mungkin dilakukan. Dirinya mencontohkan dengan memaksimalkan fungsi kader pengawasan pemilu untuk mencegah politik uang.
"Kami harap program ini akan ditangkap organisasi-organisasi masyarakat termasuk organisasi perempuan," tambahnya.
Selain itu, Dewi menjelaskan, tidak hanya perempuan, melainkan pula kaum laki-laki, pemilih pemula, dan kaum disabilitas juga bisa menjadi sasaran politik uang. Maka butuh upaya-upaya pencegahan dengan sosialisasi dan ketegasan sikap untuk menolak.
"Di beberapa tempat saya menyarankan ketika masuk Pemilu secara sukarela bisa memasang spanduk 'disini tolak politik uang'. Kita harus tegas bersikap soal itu," pungkasnya.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Reyn Gloria