Submitted by admin bawaslu on

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu – Sebagai salah satu pilar dalam demokrasi, media massa menjadi corong pengawasan bagi jalannya roda-roda demokrasi di Indonesia. Atas alasan itu, Bawaslu merasa perlu meningkatkan keterlibatan aktif media massa atau pers dalam proses pengawasan Pemilu di Indonesia.

"Posko Awaslupadu yang ada menjadi wadah bagi stakeholder dalam pemilu termasuk pers. Oleh karena itu, dari forum ini juga keterlibatan pers dalam Pemilu harus semakin ditingkatkan," ujar Pimpinan Bawaslu Nasrullah, di Jakarta, Kamis (19/7).

Tidak bisa dipungkiri, dalam beberapa periode terakhir, media massa menjadi elemen penting penyalur informasi dari penyelenggara pemilu pada masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan dan pengawasan Pemilu dan Pemilu Kada. Bahkan, terkadang pers menjadi sumber inspirasi bagi pemegang kebijakan, untuk mengambil langkah yang strategis dan signifikan.

"Bukan hanya sebagai penyalur informasi, pers juga ikut terlibat dalam mengawal jalannya pemilu yang demokratis. Peran pers ini harus tetap dijaga dan terus ditingkatkan demi kepentingan nasional," tambah Nasrullah.

Salah satu prioritas penting Bawaslu, sesuai dengan UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu yakni mengutamakan strategi pencegahan untuk meminimalisasi banyaknya pelanggaran daripada melakukan penindakan pelanggaran itu sendiri. Pencegahan hanya dapat dilakukan dengan peran pers di dalamnya.

Lebih lanjut, Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga tersebut mengatakan, dalam rangka pengawasan Pemilu pers akan sangat membantu institusi pengawas pemilu, untuk menyampaikan berbagai macam kecurangan dan pelanggaran yang terjadi selama pelaksanaan Pemilu dan Pemilu Kada.

Berbagai macam informasi yang disampaikan media massa, akan membuat khalayak semakin peduli pada pelaksanaan Pemilu. Dengan kepedulian tersebut, maka akan muncul partisipasi aktif masyarakat, terutama untuk mencegah adanya pelanggara Pemilu. "Tanpa pers itu semua sia-sia saja," tegasnya. [FS]