Submitted by Bawaslu Kota on
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda memberi arahan saat diskusi kelompok terpumpun Pembinaan Evaluasi Strategi Pengembangan SDM Pengawas Pemilu yang digelar di Kota Depok, Rabu (10/9/2025)

Depok, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menekankan pentingnya strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) pengawas pemilu agar mampu menjawab tantangan zaman, termasuk derasnya arus informasi digital dan praktik politik uang. Hal itu,  disampaikannya saat membuka kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pembinaan Evaluasi Strategi Pengembangan SDM Pengawas Pemilu yang digelar di Kota Depok, Rabu (10/9/2025).

Dalam sambutannya, Herwyn menegaskan penguatan kapasitas pengawas pemilu perlu terus dilakukan, tidak hanya untuk menghadapi tahapan pemilu yang sedang berjalan, tetapi juga mempersiapkan diri terhadap perubahan regulasi maupun perkembangan teknologi informasi.

“Bawaslu harus mampu merumuskan model pengembangan SDM yang berorientasi pada integritas, profesionalitas, serta kesiapan menghadapi tantangan disinformasi digital dan praktik politik uang yang masih terjadi di masyarakat,” ujarnya.

Herwyn juga menyoroti bagaimana informasi digital saat ini dapat memengaruhi perilaku pemilih. Ia mencontohkan fenomena global yang menunjukkan bagaimana algoritma media sosial mampu mengarahkan opini publik. Kondisi serupa, menurutnya, juga sudah nyata dirasakan dalam pemilu di Indonesia.

“Tantangan kita ke depan adalah bagaimana pengawas pemilu melek teknologi, mampu mengenali dan menangani hoaks, disinformasi, bahkan penggunaan kecerdasan buatan yang bisa mengubah opini publik, mempengaruhi perilaku pemilih,” jelasnya.

Selain aspek teknologi, Herwyn mengingatkan bahwa politik uang masih menjadi masalah klasik dalam pilkada maupun pemilu. Ia menekankan strategi pencegahan harus dirancang lebih efektif, termasuk kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempersempit ruang terjadinya praktik transaksional.

Herwyn juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap Bawaslu. Menurutnya, meski survei menunjukkan mayoritas masyarakat masih percaya pada Bawaslu, pengawas pemilu tidak boleh lengah dan harus menjaga standar integritas yang tinggi dalam setiap keputusan.

"Ke depan, kita harus berpikir lebih out of the box dalam merumuskan strategi pengembangan SDM, dengan basis meritokrasi dan kompetensi, agar pengawas pemilu benar-benar siap menghadapi dinamika pemilu,” kata Herwyn.

Dalam kesempatan itu, dilakukan pula simbolis penyerahan Bibit Pohon Integritas kepada Bawaslu Provinsi Jawa Barat dan Bawaslu Kota Depok, sebagai pengingat pentingnya menumbuhkan nilai kejujuran dan etika dalam pengawasan pemilu.

Kegiatan DKT ini menjadi ruang refleksi dan evaluasi atas pelaksanaan pemilu sebelumnya, sekaligus memproyeksikan kebutuhan strategi pengembangan SDM pengawas pemilu menuju tahapan pemilu berikutnya. Peserta kegiatan ini terdiri dari pegiat pemilu, serta pemilih pemula yang berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar.

Penulis: Humas Bawaslu Depok

Foto: Fajar

Editor: RA

Tag