Submitted by Nofiar on
Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda saat membuka dan memberi arahan dalam acara Rapat Evaluasi dan Pembahasan Instrumen Tata Kelola Organisasi, SDM, serta Peningkatan Kapasitas dan Rekrutmen Pemilu di Pontianak, Kamis 20 Maret 2025

Pontianak, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu RI, Herwyn J.H. Malonda, menekankan pentingnya keterbukaan data publik sebagai upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kerja pengawasan. Menurutnya, transparansi dalam penyajian data tidak hanya meningkatkan akuntabilitas Bawaslu tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap integritas proses demokrasi.

“Bawaslu harus lebih terbuka dalam menyajikan data agar masyarakat mengetahui bagaimana kinerja kita,” ujar Herwyn dalam Rapat Evaluasi dan Pembahasan Instrumen Tata Kelola Organisasi, SDM, serta Peningkatan Kapasitas dan Rekrutmen Pemilu di Hotel Mercure, Pontianak, Kamis (20/3/2025).

Selain mendorong keterbukaan data, Herwyn juga menyoroti pentingnya proses seleksi yang lebih ketat dalam rekrutmen badan ad hoc Pemilu, mulai dari Panwaslu Kecamatan hingga Pengawas TPS. Menurutnya, penguatan seleksi ini diperlukan guna memastikan pengawas yang terpilih memiliki kompetensi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugasnya.

“Pengawas Pemilu ad hoc memegang peran strategis dalam memastikan integritas berbagai tahapan krusial, seperti pemutakhiran data pemilih, verifikasi faktual partai politik peserta Pemilu dan calon perseorangan, DPD, serta pasangan calon Pilkada, pelaksanaan kampanye, hingga pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara,” tegasnya.

Dengan penerapan keterbukaan data dan seleksi pengawas yang lebih ketat, Bawaslu berharap dapat meningkatkan profesionalisme serta independensi pengawas Pemilu di semua tingkatan, sehingga proses demokrasi semakin transparan dan terpercaya.


Editor : Nofiar
Photo dan Penulis : Humas Bawaslu Provinsi Bali