Abstrak : Identitas senantiasa menjadi komoditas politik yang digulirkan oleh para politikus dalam pertarungan pemilu di Indonesia. Tulisan ini menganalisis bagaimana politisasi identitas menguat pasca pemilu 2014 dan menjelaskan potensi-potensinya terhadap instabilitas politik dan integrasi bangsa. Data-data yang digunakan berasal dari kajian pustaka dan analisis berita-berita terkait dengan pemilu dan identitas, terutama pasca 2014. Tulisan ini mengungkapkan bahwa lemahnya institusionalisasi partai mendorong para politisi berkolaborasi dengan aktor-aktor civil society untuk mereproduksi isu-isu identitas demi kepentingan pemilu. Personalisasi partai oleh figur pemimpinnya yang terhubung dengan jejaring basis massa berdasarkan identitas menjadikan politisasi identitas seolah-olah berjalan alamiah. Perkembangan politisasi identitas lebih lanjut berpotensi mengalihkan persoalan politik substansial seperti program pemerintah dan kepentingan publik. Di bidang ekonomi, kegaduhan politik yang melibatkan massa akan melemahkan kepercayaan investor dan pelaku usaha dalam menggerakkan roda perekonomian. Selain itu, pertentangan politik berdasarkan identitas dapat merusak modal sosial dan menurunkan kapasitas masyarakat dalam menghasilkan pencapaian terbaiknya.
Berkas
Unduh 02 JURNAL BAWASLU.pdf
(3.23 MB)