Dikirim oleh Hendi Purnawan pada
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (seragam putih) dalam Dialog Publik Memperkuat Pemilu Damai dan Demokrasi Menuju Indonesia Maju, yang diselenggarakan oleh Divisi Humas Polri, di Jakarta, (11/10/2023).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, menghadapi Pemilu 2024, bawaslu telah mencetak kader-kader pengawas partisipatif yang terampil, berdedikasi dan berintegritas. Lalu meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu.

“Kami (Bawaslu) juga mengembangkan pusat pendidikan dan inovasi pengawasan partisipatif. Juga menciptakan simpul-simpul pengawasan partisipatif di masyarakat, sosialisasi melalui media massa, serta melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi,” ungkapnya dalam Dialog Publik Memperkuat Pemilu Damai dan Demokrasi Menuju Indonesia Maju, yang diselenggarakan oleh Divisi Humas Polri, di Jakarta, (11/10/2023).

Bagja mengakui, tingkat kesadaran masyarakat dalam pengawasan pemilu masih rendah. Hal tersebut membuat Bawaslu membentuk pengawasan partisipatif sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat untuk menciptakan pemilu yang berintegritas.

“Kami terus berupaya tingkatkan kesadaran masyarakat. Diantaranya dengan melakukan sosialisasi tatap muka, membentuk forum warga, penguatan dan pelatihan untuk pemantau pemilu, riset dan publikasi tulisan atau media,” ujarnya.

Dikatakan Bagja, upaya pencegahan Bawaslu utamakan kepada kegiatan yang bersifat pendidikan dan pelibatan masyarakat, dengan orientasi utama pada tujuan meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu di Indonesia.

“Bawaslu sebagai lembaga yang memiliki mandat untuk mengawasi proses pemilu, membutuhkan dukungan banyak pihak dalam aktifitas pengawasan. Seperti stakeholder kepolisian maupun dari akademisi pendidikan,” tuturnya.

Penulis: Hendi
Editor: Rama