Dikirim oleh Robi Ardianto pada
Anggota Bawaslu Totok Hariyono berharap karya ilmiah Bawaslu dapat menjadi rujukan, sehingga Bawaslu dapat menjadi laboratorium kepemiluan. Hal itu dikatakannya saat diskusi kelompok terpumpun Review Proses Penerbitan dan Kualitas Naskah Terbitan Jurnal Adhyasta Pemilu Volume 5 Issue 1 Juni Tahun 2022, Senin (4/7/2022).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Bawaslu segera menerbitkan Jurnal Adhyasta Pemilu 2022. Anggota Bawaslu Totok Hariyono berharap karya ilmiah Bawaslu dapat menjadi rujukan setiap orang, sehingga Bawaslu dapat menjadi laboratorium kepemiluan.

"Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri (meneliti soal kepemiluan), cukup ke Bawaslu saja ada laboratorium pemilu," ujarnya dalam diskusi kelompok terpumpun Review Proses Penerbitan dan Kualitas Naskah Terbitan Jurnal Adhyasta Pemilu Volume 5 Issue 1 Juni Tahun 2022, Senin (4/7/2022).

Bukan tanpa alasan, Totok mengatakan demikian, sebab Indonesia memiliki ribuan suku, ratusan bahasa dan puluhan partai politik. "Ada juga sistem Noken (sistem pemungutan suara khusus di Papua) di Indonesia. Wah, itu adalah laboratorium pemilu yang luar biasa," tuturnya.

Untuk itu, dia mengajak seluruh jajaran mengembangkan jurnal ilmiah milik Bawaslu. Dia juga berharap Jurnal Adhyasta Pemilu dapat masuk dalam Sinta satu (science and technology index) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia, terlebih dapat masuk indeks internasional scopus.

Sebagai informasi, Sinta merupakan portal yang berisi tentang kinerja Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) antara lain kinerja peneliti, kinerja jurnal, kinerja institusi Iptek, dan author atau penulis jurnal. "Saya berharap kita bersama-sama mengembangkan bagaimana jurnal ini (Adhyasta Pemilu) menjadi kiblat," tegasnya.

Jurnal Adhyasta Pemilu Volume 5 tahun 2022 akan terdapat lima naskah yakni:

1. High-Cost Democracy: Stimulus Ijon Politik dalam Pemilu Lokal di Region Kaya Sumber Daya Alam.

2. Kampung Pengawasan Partisopatif dan Road Map Indeks Kerawanan Pemilu di Kabupaten Indramayu.

3. Peran Jurnalisme Media Sosial dalam Mewujudkan Demokrasi Indonesia di Era Post Truth.

4. Pengawasan Pemilihan Umum di Era Post-Truth: Problem, Tantangan, dan Strategi.

5. Perempuan sebagai Modal Sosial Pengawasan Partisipatif di Masyarakat: Studi Implementasi Desa Anti Politik Uang di Kalurahan Sardonoharjo, Kabupaten Sleman.

Link Jurnal Adhyasta Pemilu:
http://journal.bawaslu.go.id/index.php/JAP/index

Editor: Ranap THS
Fotografer: Robi Ardianto