Surabaya, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menegaskan kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk berani dan tidak merasa sendirian ketika mengawasi Pilkada Serentak 2020. Bawaslu RI akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu atau terlibat persoalan.
“Anda jangan pernah takut. Kalau ada yang dicolek satu, semuanya akan marah. Kalau ada Panwaslu Kecamatan, Desa, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara yang diintimidasi, kami tidak akan tinggal diam,” katanya saat berjumpa dengan Panwascam se-Lamongan, Jawa Timur, Jumat (04/12/2020).
Pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Jentera ini menambahkan, sebagi pengawas harus berani melaprokan berbagai macam jenis pelanggaran yang terjadi di lapangan. Jika salah maka harus berani menyatakan salah.
“Jangan pernah takut. Kalau memang perlu rekomendasi, rekomendasi. Kalau memang salah ya bilang salah. Itulah mental pengawas,” tutur Fritz berapi-api.
Fritz mengibaratkan kerja pengawas tidak jauh beda dengan kerja kepolisian. Jika ada polisi di pinggir jalan yang menghentikan seseorang pengguna kendaaran, maka orang tersebut harus berhenti. Karena memang polisi memiliki kewenangan untuk melakukan itu.
“Misalnya nanti saat pemungutan suara ada yang tidak pakai masker, apakah Bapak Ibu berani menegakkan aturan atau tidak? Berani atau tidak?” tanya Fritz.