• English
  • Bahasa Indonesia

Bagja Ungkap Peran Sentral Polwan Sukseskan Pemilu 2024

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja saat menjadi narasumber dalam Webinar Nasional Peningkatan Kompetensi Polwan Dalam Rangka Memperingati Hari Jadi Polwan ke-75 Tahun 2023 yang diselenggarakan secara 'hybrid' di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengungkapkan pentingnya peran Polri dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilu yang berkualitas. Menurutnya polisi wanita (polwan) memegang peran sentral dalam melakukan pengamanan dan penegakan hukum pemilu dan pemilihan (pilkada).

"Kita ingat dalam demonstrasi Pemilu 2019 mulainya ada kericuhan karena massa perempuan yang maju. Karena itu, perlu pendekatan dan pengamanan dari para polwan dalam menganganinya sehingga tak meluas menjadi kerusuhan," ungkapnya saat hadir secara langsung dalam Webinar Nasional Peningkatan Kompetensi Polwan Dalam Rangka Memperingati Hari Jadi PolwanKe-75 Tahun 2023 yang diselenggarakan secara 'hybrid' di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Bagja menuturkan, perlu sinergisitas penyelenggara pemilu dan Polri. "Penyelenggara pemilu (KPU; Bawaslu; dan DKPP) bersama Polri/TNI dan para pemangku kepentingan seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, atau ulama perlu bersama-sama menciptakan efektivitas pengamanan pemilu," ungkapnya.

Peran Polri, lanjut dia, dalam pengamanan dan ketertiban umum dalam setiap tahapan pemilu. "Lalu dalam penegakan hukum pidana pemilu pada Sentra Gakkumdu dengan menjalin sinergi bersama Bawaslu dan kejaksaan. Seluruh laporan tindak pidana pemilu harus terlebih dahulu melalui Bawaslu," tutur lelaki kelahiran Medan, 10 Februari, 43 tahun silam ini.

Dia menambahkan, peran Polri ketiga yakni bantuan logistik pemilu. "Polri melakukan pengamanan dan pengawasan logistik pemilu dengan tepat waktu. Kapal-kapal Polri juga bisa membantu distribusi logistik," sebut sarjana hukum dari Universitas Indonesia tersebut.

Magister hukum dari Utrecht University, Belanda ini menyatakan peran Polri keempat yang tak kalah penting dalam memberikan pendidikan pemilih dengan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. "Polwan juga dapat bergabung bersama lingkup pengawasan perempuan dalam memberikan pendidikan kepemiluan sekaligus memaksimalkan pengawasan partisipatif. Kami mendukung penguatan profesionalitas polwan dalam pemilu,' imbuh dia.

Dirinya pun mengingatkan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang merupakan kali pertama diadakan secara keseluruhan. "Kita punya pengalaman pengamanan untuk pemilu serentak, namun untuk pilkada baru 171 daerah tahun 2018 (pemilihan di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota) dan 270 daerah tahun 2020 (pemilihan di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota). Belum seluruhnya serentak yang meliputi 37 provinsi dan seluruh kabupaten/kota (kecuali tingkat kota administrasi di DKI Jakarta). Yang biasanya banyak permasalahan keamanan tingkat lokal ini adalah pemilu lokal atau pilkada. Jadi perlu untuk mempersiapkannya," terangnya.

Selain itu, Bagja memaparkan tantangan pemilu dan pemilihan (pilkada) menggunakan dua rezim UU yang berbeda. "Aturan pemilu dan pilkada ini berbeda. Misalnya bentuk pelanggaran pidana untuk pemilu dan pilkada itu berbeda. Atau aturan larangan fasilitas negara lebih spesifik diatur dalam UU Pemilihan. Aturan yang berbeda ini membuat penegakan hukumnya menjadi berbeda pula," seru dia.

Namun, dirinya optimis pelaksanaan pemilu dan pilkada dapat berjalan baik. "Selamat hari jadi polwan. Semoga semakin sukses," demikian dia memberikan ucapan selamat.

Editor: Reyn Gloria
Foto: Ranap Tumpal HS

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu