Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menyambut baik program Sekolah Kebangsaan yang digagas Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang. Menurutnya, Bawaslu terbuka menjalin kerja sama dalam meningkatkan literasi digital dalam menangkal hoaks kepemiluan.
"Kami menyambut baik program Sekolah Kebangsaan yang berisi literasi digital bagi pemilih pemula ini. Penting bagi Bawaslu dalam menjaga hubungan kemasyarakatan, bahkan meningkatkan pengawasan partisipatif dalam bidang kepemiluan," katanya saat melakukan pertemuan dengan perwakilan Program Studi Magister Ilmu Komunikasi di kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Herwyn menyatakan hoaks menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan tahapan pemilu yang berkualitas. "Salah satu yang mengganggu adalah berita hoaks. Tak lama akan ada IKP tematik yang ada pula berkait dengan berita hoaks," tegas mantan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini.
Dosen Program Magister Ilmu Komunikasi UPH, Desideria Lumongga Dwihadiah mengungkapkan, program Sekolah Kebangsaan sebagai pengabdian kepada masyarakat khususnya kepada pemilih pertama (pemula) untuk membangun kesadaran suara mereka penting. "Pada segmen kedua, peserta akan diberikan pengetahuan mengenali informasi yang tak benar atau hoaks. Ketiga, bagaimana caranya untuk mengenali berita itu benar atau tidak khususnya yang beredar di media sosial. Lalu, segmen terakhir "best practice" untuk latihan praktik dengan contoh-contoh kasus," terangnya.
Dia mengatakan, program Sekolah Kebangsaan yang berfokus literasi digital ini bakal dilakukan di Provinsi Sulawesi Utara. "Ini mengingat Sulawesi Utara ternyata daerah yang cukup rawan atas informasi hoaks. Tak menutup kemungkinan program ini akan dilakukan di daerah-daerah lain seluruh Indonesia," akunya.
Editor: Reyn Gloria
 |
 |
Webmail
