Gerakan Sejuta Relawan adalah embrio dari Gerakan Sejuta Moral Bangsa Indonesia yang ingin melihat bangsa ini melakukan perubahan kearah yang lebih baik melalui hajatan demokrasi pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden di Tahun 2014 ini.
Pernyataan ini ditegaskan Pimpinan Bawaslu Nasrullah Rabu 12 maret 2014 di ruang kerjanya saat menerima audiensi dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama PP IPP NU Faridha Farichah didampingi Sekretaris PP IPPNU Wilda.
Komisioner Bawaslu Nasrullah mengingatkan kembali bahwa Pemilu adalah milik rakyat Indonesia seutuhnya yang harus didukung dan diawasi dan dikawal oleh rakyat itu sendiri ibarat menjaga tubuh dirinya sendiri. Sehingga bagi rakyat apa pun yang mengganggu dan menciderai perhelatan hajatan demokrasi harus ditindak.
Ketua PP IPPNU Farida Farichah menjelaskan bahwa organisasinya mewadahi sejumlah limaratus ribuan lebih yang didominasi kaum pemilih muda. Adapun maksud audiensi kepada Pimpinan Bawaslu dalam rangka mengundang pastisipasi Pimpinan Bawaslu dan jajarannya untuk dapat mencerahkan anggota IPPNU dengan memberikan ketrampilan, pengalaman dan motivasi pemilih pemula dalam mengawal pemilu dengan peraturan per undang undangan.
Komisioner Bawaslu Nasrullah berharap pemilih pemula putri yang berada dalam wadah organisasi PP IPPNU dapat bergabung mengawal pemilu melalui Gerakan Moral Sejuta Relawan yang digalang oleh Bawaslu dengan sasaran pemilih pemula, pelajar dan mahasiswa untuk turut serta dalam Pengawasan Partisipatif serta membangkitkan semangat kerelawanan pemilih pemula untuk berperan aktif sebagai agen perubahan.
Sehubungan dengan pelibatan seluruh pemangku kepentingan masyarakat dalam pengawasan pemilu, program gerakan sejuta relawan ini akan digelar dalam bentuk Gebyar Sejuta Relawan yang direncanakan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia SBY pada Jumat 14 Maret 2014 bertempat di Istora Senayan Jakarta. (np)