Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Salah satu juri Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu Perguruan Tinggi se-Indonesia, Kaka Suminta meyakini, masa depan Indonesia tidak akan hancur. Hal ini dalam menjawab soal wacana pesimisme yang mengkhawatirkan masa depan Indonesia akan hilang.
Dia menegaskan, para mahasiswa yang mengikuti debat pemilu ini sudah memperlihatkan kemampuan mereka dalam menjaga bangsa dan negara. "Malam ini, kita harus percaya bahwa Indonesia akan tetap ada. Pemuda dan pemudi ini menjawab keresahan itu," katanya saat malam puncak kompetisi debat yang berlangsung di Jakarta, Senin (16/12/2019) malam.
Kaka membuka ingatan tentang wacana keruntuhan dan perpecahan Indonesia di masa depan. Pandangan seperti itu, menurutnya, digagalkan oleh peserta debat yang cerdas, mampu menyampaikan argumentasi, dan memiliki pengetahuan yang mendalam terkait demokrasi Indonesia.
Bukan hanya itu, Kaka mengajak masyarakat untuk mendukung seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia. "Lihatlah adik-adik peserta debat ini. Kita harus mendukung mereka karena saya yakin, merekalah yang menjalankan roda pemerintahan Indonesia di masa depan," terangnya.
Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) ini juga mengajak seluruh jajaran Bawaslu, akademisi, pemantau sekaligus pegiat pemilu untuk membuka rasa percaya terhadap kinerja anak muda. Baginya, generasi millenial terbukti memiliki gagasan yang sangat baik untuk mengawal demokrasi dan pemilu.
Akan tetapi, lanjutnya, kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam kepemiluan harus dibuka oleh generasi tua. "Kita yang tua ini harus mau memberi panggung kepada yang muda, percayalah mahasiswa Indonesia sanggup mengemban amanah mengawal demokrasi," ujarnya.
Kaka sendiri mengaku merasa kesulitan dalam memberikan nilai atau membandingkan antarpeserta debat. Hal ini dikarenakan kemampuan yang merata dan penguasaan materi yang cukup baik dari para peserta.
"Berat. Semuanya cerdas, narasinya bagus. Saya senang sampai enggak sadar harus memberikan nilai bagi mereka. Semoga mereka bisa melaksanakan setiap argumentasi pada pengawalan Pilkada Serentak Tahun 2020 ini," tutupnya.
Editor Ranap HS
Fotografer: Andrian Habibi