Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengaku debat yang dilakukan mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia di luar ekspektasi Bawaslu. Pasalnya mahasiswa mampu beragumen dengan sangat baik didukung dengan teori yang relevan.
"Penampilan peserta jauh dari ekspektasi Bawaslu. Penampilan mereka di luar dugaan, para mahasiswa mampu mempersiapkan diri dengan sangat baik, tampil dengan argumentasi yang baik dengan dukungan teori-teori yang relevan sehingga tampil dengan perdebatan yang konstruktif dan solutif," katanya saat menyaksikan Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu Perguruan Tinggi se-Indonesia di Jakarta, Selasa (16/12/2019).
Berdasarkan hal itu, Dewi menilai mahasiswa sebetulnya tidak antipati terhadap pemilu, bahkan para mahasiswa itu sangat mengikuti perkembangan tahapan pemilu. Dia membuktikan dari argumentasi-argumentasi yang disajikan oleh mahasiswa tersebut.
"Bawaslu bisa menarik kesimpulan, mahasiswa tidak antipemilu, tetapi mengikuti perkembangan tahapan pemilu," ujarnya.
Dewi berharap kegiatan kompetisi debat pemilu menjadi acara tahunan yang diselenggarakan Bawaslu. Terlebih dalam debat banyak hal yang dapat dijadikan masukan bagi Bawaslu dari ide-ide cemerlang mahasiswa.
"(Dalam kompetisi debat) selalu ada masukan yang konstruktif yang dilahirkan oleh pikiran-pikiran yang objektif, terstruktur, dan sistematis berdasarkan pengetahuan yang didukung teori yang relevan," ujarnya.
"Serta dukungan data yang diramu menjadi satu argumentasi hukum yang sangat luar biasa," tambah dia.
Perlu diketahui, kompetisi debat diikuti oleh 35 perguruan tinggi se-Indonesia dan dilaksanakan Jumat hingga Senin (13-16 Desember 2019).
Editor: Ranap THS
Fotografer: Muhtar