Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Bawaslu RI kembali menggelar diskusi kelompok terarah Bawaslu Mendengar Tahap II dengan mengundang partai politik (parpol), organisasi masyarakat (ormas) dan Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di The Media Hotel, Jakarta, Rabu (3/5). Hadir dalam kegiatan ini Ketua Bawaslu RI Abhan, Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin dan Rahmat Bagja, serta Sekretaris Jenderal Bawaslu RI Gunawan Suswantoro.
Bawaslu Mendengar adalah konsep kebijakan kepemimpinan Bawaslu yang baru guna menerima masukan dan saran untuk rencana strategis dan program Bawaslu periode 2017-2022. Konsep Bawaslu mendengar sangat tepat untuk menerima saran dan masukan dari eksternal baik stakeholder, penggiat pemilu tentang kinerja lembaga guna menuju kualitas demokrasi yang lebih baik.
Koordininator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Mochammad Afifuddin mengatakan Bawaslu Mendengar merupakan insiatif Ketua dan Anggota Bawaslu RI. “Kami sadar parpol, KPU, ormas perlu kami mendengar masukan sebanyak-banyaknya serta sebagai sarana silahturahim guna menjaga kualitas demokrasi, dimana kedepan nya kami akan menghadapi pilkada serentak yang beririsan dengan Pileg dan Pilpres,” ujarnya pada saat pembukaan diskusi.
Ia menuturkan pada pelaksanaan pemilu yang akan datang akan ada banyak hal baru seperti waktu pelaksanaannya yang diserentakkan dan mekanisme penyelengaraannya yang akan banyak berubah. “Mulai dari proses perencanaan, verifikasi parpol, tahapan, sengketa pilkada hingga pengawasan, partai akan menjadi konstentannya dan ormas akan menjadi partisipannya. Kita akan menuju momentum tersebut, sehingga sejak awal kita sedang ingin merencananakan bersama melalui Bawaslu mendengar,” kata Afifuddin.
Dalam kegiatan ini, partai politik banyak memberikan masukan terhadap lembaga untuk persiapan rencana strategis dan program lembaga seperti penanganan kasus pemilu, politik uang, profesionalitas pengawas, dan penambahan SDM lembaga di daerah yang perlu ditingkatkan.
“Komunikasi dengan Parpol lebih ditingkatkan sebagai sarana berkumpul, dan mendalami pemilu serta menshare kepada parpol, juga apakah mungkin Bawaslu melakukan edukasi pengetahuan dan pengalaman kepada Parpol terutama pengawas pemilu, walaupun setiap parpol punya programnya,” ujar politisi PDI Perjuangan, SF Agustiani Tio Sitorus. Pihak ormas turut menyumbangkan masukannya dengan memaksimalkan peran ormas sebagai pemantau pemilu bagaimana meningkatkan partisipasi ormas dalam pencegahan melalui pendidikan pemilu.
Ketua Bawaslu RI Abhan, mengatakan banyak saran dan masukan yang disampaikan oleh parpol dan ormas dari diskusi kelompok terarah ini. Ia berharap ekspetasi publik yang tinggi kepada Bawaslu dapat direspon dengan secepatnya dan dapat diwujudkan.
Penulis dan Photo: Nurisman
Editor: Haryo