Denpasar, Badan Pengawas Pemilu - Pimpinan Bawaslu Nasrullah mengatakan pencegahan menjadi prioritas utama dalam melakukan proses pengawasan. Upaya pencegahan merupakan menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi pelanggaran.
"Pencegahan harus jadi garda terdepan. Mencegah itu tidak hanya pada wilayah proses pemilu dan hasil, namun pada wilayah hulunya," jelasnya pada saat Rapat Koordinasi Singkronisasi Program Divisi Sosialisasi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga, di Bali, Jumat (13/1).
Koordinator Divisi Sosialisasi Humas dan Hubungan Antar Lembaga tersebut menjelaskan pada wilayah hulu misalnya, upaya Bawaslu dalam melakukan pencegahan menjadi prioritas utama. Hasilnya potensi pelanggaran dapat dicegah.
"Salah satu keberhasilan pemilu bukan banyaknya pelanggaran saja, namun pencegahan menjadi faktor utama dalam melakukan proses pengawasan," terangnya.
Nasrullah menilai keberadaan lembaga Bawaslu hingga saat ini merupakan hasil dari pencapaian yang sudah diperoleh dalam mengawal proses demokrasi. Selama ini dalam konteks pencegahan Bawaslu sudah melakukan terobosan dan inovasi dalam melakukan pengawasan pada penyelenggaraan pemilu. Hasilnya legitimasi lembaga ini lebih diakui di masyarakat Indonesia.
“Penguatan dua hal itu bagian dari impian kita untuk menguatkan eksistensi Bawaslu,” ujarnya.
Nasrullah menambahkan divisi Sosialisasi, Hubungan Masyarakat (Humas) dan Hubungan Antar Lembaga (Hubal) yang diembanya memiliki peran yang sangat strategis. Menurutnya peran ini merupakan garda terdepan dalam hal melakukan pencegahan pelanggaran.
"Divisi ini memiliki peran yang strategis termasuk Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota juga menjadi bagian dari upaya tersebut," tambahnya.
Penulis: Hendru
Editor: Ali Imron