• English
  • Bahasa Indonesia

Tingkatkan Kualitas Rekrutmen, Bawaslu Gelar FGD

Ketua Bawaslu RI didampingi para Pimpinan Bawaslu RI, Ketua Bawaslu Provinsi Yogyakarta, dan Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal Bawaslu RI, ketika membuka FGD Evaluasi Perekrutan Pengawas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015, Senin (22/2).

Yogyakarta, Badan Pengawas Pemilu- Keberadaan pengawas pemilihan merupakan salah satu pendukung kesuksesan penyelenggaraan Pemilu. Kualitas pengawas pemilihan turut memengaruhi baik atau buruk jalannya Pemilu. Maka dengan tujuan melahirkan pengawas pemilihan yang lebih baik pada Pemilu di masa yang akan datang, Bawaslu menggelar Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Perekrutan Pengawas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015 di Yogyakarta, 22-24 Februari 2016.

 

Pimpinan Bawaslu RI Nasrullah mengatakan, keberhasilan pengawas pemilihan dalam mengawal Pemilu berpengaruh pada tingkat kepercayaan publik kepada lembaga pengawas. “Kita upayakan tingkat kepercayaan publik kepada lembaga pengawas kita semakin tinggi,” ujar Nasrullah dalam acara pembukaan FGD, Senin (22/2).

 

Dijelaskan Endang Wihdatiningtyas, Pimpinan Bawaslu RI sekaligus Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia, perekrutan pengawas pemilihan ke depan akan diperketat di setiap tahap seleksi. “Soal-soal dalam tahap penyeleksian tidak akan sama dengan soal perekrutan sebelumnya. Hal ini ditujukan agar pengawas pemilihan yang terpilih benar-benar memahami substansi dari penyelenggaraan Pemilu,” ujar Endang.

 

Tidak hanya itu, Pimpinan Bawaslu RI Nelson Simanjuntak yang turut hadir acara pembukaan juga menegaskan, dalam seleksi wawancara pun substansi materi akan lebih diperdalam. “Perekrutan pengawas pemilihan ini memang harus diikuti oleh orang-orang yang memiliki kapabilitas sehingga jika tidak menguasai materi akan tersisih,” tegas Nelson.

 

Sementara Ketua Bawaslu RI Muhammad, mengatakan profesionalitas tim seleksi juga diperlukan dalam menunjang lahirnya pengawas pemilihan yang berintegritas dalam mengawal Pemilu.

 

“Tim seleksi merupakan pintu utama untuk melahirkan pengawas pemilihan yang kompeten. Fatal jika tim seleksi ini tidak mampu menjalankan tugasnya secara profesional karena tim seleksi ini menjadi tumpuan pertama,” jelas Muhammad.

 

Jangan sampai, sambung Muhammad, ada pengawas pemilihan yang justru tidak memiliki jiwa sebagai pengawas. Ia berharap pengawas pemilihan yang lahir di masa yang akan datang merupakan pengawas yang taat hukum, independen, dan menegakkan asas penyelenggaraan Pemilu. “Bukan pengawas yang justru menjadi bagian dari lembaga Pemilu lainnya dalam arti ketika ada pelanggaraan di lembaga tersebut didiamkan saja. Bahkan justru pengawas yang menjadi bagian dari tim sukses. Ini yang tidak kita harapkan,” pungkasnya.

 

FGD ini diikuti oleh seluruh Ketua atau Anggota Bawaslu Provinsi se-Indonesia. Dalam pelaksanaan FGD, dibagi ke dalam tiga kelas yang membahas rancangan pedoman rekrutmen pengawas pemilihan untuk Pilkada tahun 2017.

 

Penulis/Foto: Pratiwi EP

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu