• English
  • Bahasa Indonesia

Membangun Komitmen Calon Ciptakan Pilkada Damai di Daerah Zona Merah

Lubuk Linggau, Badan Pengawas Pemilu - Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah yang termasuk ke dalam zona merah rawan terjadi pelanggaran di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota (Pilkada) 2015. Hal tersebut disampaikan Ketua Bawaslu RI Prof. Muhammad dalam Rapat Koordinasi Stakeholders Dalam Rangka Pendidikan Pengawasan Partisipatif Pilkada Se-Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara, di Ballroom Hotel Abadi, Lubuk Linggau Sumatera Selatan, Selasa (8/9)

"Sempat beberapa kali rapat bersama Kapolri dan lembaga lainnya. Dalam rapat tersebuf disebutkan Musi Rawas masuk ke dalam zona merah. Oleh sebab itu, kabupaten ini menjadi center point Bawaslu dalam persiapan menjelang Pilkada," kata Prof Muhammad.

Muhammad mengajak perwakilan elemen masyarakat setempat yang menjadi peserta rakor untuk menjadikan Musi Rawas teladan bagi daerah lain dan membantah zona merah tersebut. Ia juga berharap agar Pilkada di Musi Rawas nantinya tidak sampai ke Mahkamah Konstitusi. “Kalau saya sebagai warga Musi Rawas, saya akan tersinggung ditentukan oleh sembilan orang (hakim di Mahkamah Konstitusi) di Jakarta. Ketika mengetuk palu, jutaan suara terabaikan,” tegasnya.

Menurutnya, untuk mencapai Pilkada sukses, paling tidak ada empat syarat, yakni regulasi yang jelas dan tegas, peserta Pemilu yang bersih, pemilih yang cerdas, dan penyelenggara yang benar-benar akuntabel dan berintegritas. Ia berharap syarat-syarat tersebut bisa terpenuhi di Musi Rawas maupun daerah lainnya.

Sementara Kapolres Musi Rawas, AKBP Nur Hadi, mengakui Musi Rawas memang salah satu daerah yang rawan dan masuk ke dalam zona merah. Setidaknya ada enam daerah yang menjadi fokus pengamanan Polres setempat. "Kami sudah mengatur pola pengamanan. Untuk daerah yang termasuk kategori aman, kami tempatkan dua polisi di delapan TPS. Di daerah yang agak rawan, ditempatkan dua polisi di empat TPS. Sementara untuk daerah yang rawan seperti di Rupit dan Tugu Mulyo, kami tempatkan dua polisi di dua TPS," papar Nur Hadi.

Selain mengatur pola pengamanan, pihaknya juga terus berupaya melakukan pengamanan dengan melakukan razia senjata api, mempersiapkan anggaran, dan lain sebagainya. Agar Pilkada di Musi Rawas bisa dilaksanakan dengan lancar dan tertib tanpa adanya sengketa antar peserta pemilihan, Bawaslu turut mengundang pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas untuk bersama-sama membangun komitmen menciptakan Pilkada yang damai, berintegritas, dan siap menerima hasil. Hadir dalam acara ini calon bupati nomor urut satu dan calon wakil bupati nomor urut 2.

Pada kesempatan tersebut, pada calon yang hadir berbicara tentang bagaimana komitmen kandidat dalam menghadirkan pemilihan yang damai, sejuk, dan elegan. Dua calon juga menjabarkan pemahamannya terkait pemilihan yang transparan, jujur, dan akuntabel. Melihat hal tersebut, Penjabat Bupati Musi Rawas yang baru saja dilantik pada Senin (7/9), Riki Junaidi, mengapresiasi Bawaslu yang mengundang pasangan calon untuk membangun komitmen ini.

"Kita juga apresiasi pasangan calon yang sempat hadir. Semoga komitmen yang dibangun bisa diwujudkan di pelaksanaan Pilkada maupun pasca Pilkada nantinya," terang Riki.

Ia mengatakan, rapat koordinasi ini merupakan kegiatan positif untuk menambah wawasan bagi masyarakat untuk melaksanakan pengawasan partisipatif dalam Pilkada Musi Rawas. "Diharapkan dari adanya rapat koordinasi ini masyarakat yang menjadi peserta dapat turut mengawasi pelaksanaan Pilkada," pungkasnya.

Penulis: Pratiwi Eka Putri

Foto: Irwan

Editor: Haryo Sudrajat

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu