• English
  • Bahasa Indonesia

Ketua Bawaslu: Pupuk Budaya Kerja Disertai Keikhlasan dan Kejujuran

Ketua Bawaslu Muhammad (kiri) menyampaikan materi terkait manajemen perubahan dan strategi komunikasi perubahan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi Tahun 2016 di lingkungan Sekretariat Jenderal Bawaslu RI. Dalam penyusunan draft ini yang berlangsung di Bogor menghadirkan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Teguh Widjinarko (kanan), Senin (25/1)

Bogor, Badan Pengawas Pemilu – Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) melaksanakan penyusunan draft manajemen perubahan dan strategi komunikasi perubahan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi Tahun 2016 di lingkungan Sekretariat Jenderal Bawaslu RI, yang dilaksanakan di Bogor Jawa Barat, Senin (25/1). Dalam penyusunan draft ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Teguh Widjinarko.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bawaslu RI, Muhammad mengatakan bahwa harus ada inovasi dalam manajemen dan strategi komunikasi terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi.  Selain itu perlunya dipupuk budaya kerja sesuai dengan aturan yang berlaku disertai keikhlasan dan kejujuran.

 

“Kita berupaya memupuk keikhlasan dan kejujuran, tidak banyak bicara  tetapi banyak bekerja. Jujur menjadi komisioner, sekjen, kepala biro, kepala bagian, kepala sub bagian dan staf. Kita harus gelorakan semangat kejujuran karena dalam kehidupan sekarang potensi godaan sangat besar. Tetapi bila disertai kejujuran maka segala niat baik akan terwujud,” terang Muhammad.

 

Selanjutnya Muhammad mengingatkan bahwa Bawaslu harus bisa menyesuaikan dengan visi misi negara, dan Bawaslu harus bisa menyesuaikan dengan cita-cita presiden Joko Widodo  yaitu, integritas, etos kerja dan gotong royong terhadap bangsa dan negara ini.

 

“Negara ada unit-unitnya, presiden maunya apa, visi misi beliau seperti apa, cita cita beliau terhadap negara ini, kita harus bisa menyesuaikan. Jadi saya berharap mudah-mudahan teman-teman bisa optimal menggunakan kesempatan ini, mumpung narasumber kita hadir. Kami mengapresiasi diantara sejumlah bagian yang menurut saya baik kategorinya baik dari segi perencanaan kegiatan. Suatu yang direncanakan sedini mungkin saya yakin pelaksanaannya bisa baik karena dia dilaksanakan tidak terburu-buru.

 

Selanjutnya Muhammad mengatakan bahwa Bawaslu sudah mendapat tunjangan kinerja dan negara sudah mempercayakan untuk memberikan penghargaan kepada Bawaslu. Tentunya bila seseorang sudah diberikan tunjangan kinerja, bisa berkinerja dengan lebih baik. Pengawasan Internal Bawaslu bisa mengawasi pelaksanaan implementasi tunjangan kinerja kaitannya dengan peningkatan kinerja, dan harus ada instrumen kontrol.

 

“Kita harapkan tunjangan kinerja harus sekali lagi bisa mendorong, bisa menstimulus, bisa memotivasi teman-teman untuk bekerja lebih baik. Namanya juga tunjangan kinerja, bila tunjangan kinerja bila tidak bisa berkinerja lebih baik maka dihapus saja tukinnya. Tujuannya untuk mendorong kinerja lebih baik, ternyata sebaliknya, datangnya telat, pulangnya cepat, kerjaannya molor dan seterusnya, targetnya tidak tercapai, saya setuju untuk ditinjau lagi tukinnya. Hanya Mereka-mereka yang bisa mengikuti rambu-rambu berkinerja baik, yang berhak mendapatkan tunjangan kinerja. Bila ternyata ada orang yang tidak berkinerja baik tunjangan kinerjanya dihapus itu bukan menzalimi orang, tetapi orang dihargai memang karena prestasinya,” jelas Muhammad.

 

Senada dengan Ketua Bawaslu, narasumber dari Kemenpan& RB, Teguh Widjinarko mengatakan bahwa negara menghargai Bawaslu dengan memberikan tunjangan kinerja (tukin), yang mana tukin bertujuan untuk mendorong bekerja dengan baik sehingga tukin diberikan dan berkaitan dengan peningkatan kinerja.

 

“Bekerja ikhlas dan akuntabel, bagaimana mempertanggungjawabkan kepada masyarakat kerelaan membaktikan diri kita dengan tekun bekerja (etos kerja) dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Revolusi mental harus dimulai dari diri sendiri contohnya memulai disiplin dari diri kita sendiri. Kunci reformasi birokrasi adalah manajemen perubahan,” tandas Teguh Widjinarko.

 

Untuk diketahui, kegiatan penyusunan draft manajemen ini dihadiri Kepala Bagian (Kabag) Pengawasan Internal dan Tata Laksana, Pakerti Luhur, Kabag Persidangan DKPP, Osbin Samosir, para kepala sub bagian antara lain Achmad Syaichu, Nurmalawati, Rahmawati, Pirgok, Anggraeni Padmanegara, Monang Silalahi, Aufia Widodo, Hotma Maya serta sejumlah staf.

 

Penulis/Photo : Christina Kartika

Editor             : Nurmala

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu