• English
  • Bahasa Indonesia

Kampanyekan Antipolitik Uang dan SARA di Masjid, Bawaslu-PRIMA DMI Jajaki Kolaborasi

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (tengah) bersama Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PP PRIMA DMI), di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (19/01/2023).
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum- Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengajak Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PP PRIMA DMI) untuk mengampanyekan antipolitik uang dan antipolitisasi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) di masjid. Ajakan tersebut disampaikannya saat menerima audiensi PRIMA DMI di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (19/01/2023).
 
Selain berkonsultasi menjadi pemantau pemilu, kehadiran PRIMA-DMI kali ini sekaligus penjajakan kerja sama dengan Bawaslu untuk menciptakan Pemilu 2024 yang jujur dan adil. Bagi Bagja, keterlibatan PRIMA-DMI bisa menjadi suatu katalis mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat peribadatan serta fungsi politik adiluhung, dengan tidak menyebut identitas calon peserta pemilu tertentu.
 
“Yang kami tidak bolehkan menyebut A dan B, tapi kalau di masjid mengajarkan mencari kriteria pemimpin ideal seperti kriteria tabligh, shiddiq, fathonah, amanah, bagaimana mencarinya, itu yang paling penting disebarkan. Bagaimana kita memilih calon pemimpin tanpa politik uang. Kita harus kampanyekan antipolitik uang dan antipolitisasi sara,” papar Bagja.  
 
“Tempat keagamaan dan tempat pendidikan kami harap tidak dilakukan sosialisasi partai politik, silakan lakukan sosialisasi di jalan, ditempat yang telah disediakan,” imbuhnya.
 
Ketua Umum PRIMA DMI Ahmad Arafat Aminullah memandang ada urgensi PRIMA DMI untuk terlibat aktif sebagai pemantau pemilu. Menurutnya, ada kekhawatiran masjid bisa menjadi ruang politisasi, sehingga hal itu harus dilawan dengan menjadikan mesjid pusat pencerahan.
 
“Kami ingin menjajaki kerja sama (dengan Bawaslu) mudah-mudahan ada ruang kolaborasi yang bisa kita kerjasamakan,” kata Arafat. 
 
Dia memandang PRIMA DMI ingin membangun literasi serta mengedukasi masyarakt khususnya dilingkungan masjid dengan tujuan utamanya banyak kader menjadi pemantau pemilu. “Tentunya goal ultimatenya mengademkan kontestasi Pemilu 2024,” tegasnya,
 
Arafat mengungkapkan PRIMA DMI pada tahun 2019 juga telah menjadi pemantau pemilu dengan menerjunkan lima ribu kadernya terjun langsung. Untuk saat ini, kata dia kepengurusan telah terbentuk di 30 provinsi.
 
Editor:Rama Agusta
Fotografer: Jaa Pradana
Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu