• English
  • Bahasa Indonesia

Jelang Pilpres, Kecurangan Makin Marak

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu –Masyarakat perlu lebih membuka mata untuk mengawasi sekitarnya sebab semakin mendekati hari pemilihan presiden, pelanggaran pemilu semakin marak. Modus pelanggaran juga semakin beraneka ragam, bahkan memasuki masalah-masalah administratif pelaksanaan pemilu. Laporan SARA, fitnah, dan kebencian pun semakin bertebaran.

Matamassa menerima berbagai laporan pelanggaran seputar administrasi Pemilu dari berbagai daerah di dalam negeri hingga luar negeri. Dari Makassar misalnya, dilaporkan bahwa tulisan nomor 1 tertera pada kardus-kardus undangan pemilih (C6) yang diterima KPU Makassar. Matamassa juga menerima laporan pilpres yang dilakukan mendahului jadwal semestinya di Malaysia. Ada juga laporan surat suara yang hanya berisikan salah satu capres, baik itu pasangan calon nomor 1 saja, maupun nomor 2 saja.

“KPU dan Bawaslu harus bekerja sama untuk mengatasi masalah pelanggaran administratif penyelenggaraan Pemilu ini.  Jika tidak segera ditindaklanjuti, potensi penyelewengannya semakin besar, “ kata Umar Idris, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Kamis (3/7) di Media Center Bawaslu RI Jl. MH Thamrin.

Sementara, kampanye hitam, fitnah, dan kebencian masih mendominasi dugaan pelanggaran tindak pidana yang masuk ke Matamassa. Dari 53 laporan dugaan pelanggaran pidana, terdapat 51 laporan kampanye SARA, fitnah, dan kebencian.

“Kampanye hitam ini sudah membelah masyarakat dan menebar konflik. Ini semakin menjadi-jadi menjelang Pilpres, bahkan tanpa malu-malu lagi, dilakukan terbuka melalui media massa seperti televisi dan surat kabar. Dengan melaporkannya, Matamassa berharap masyarakat menyadari efek buruk kampanye hitam dan menolak segala bentuknya “ ujar  M. Irham, Project Coordinator Matamassa.

Sejak awal kampanye Pilpres hingga tanggal 3 Juli 2014, Matamassa menerima 239 laporan, terdiri dari 205 laporan terverifikasi dan terpublikasi. Sisanya, 34 laporan tidak terverifikasi karena tidak memiliki identitas lengkap dan menyampaikan informasi bukan pelanggaran pemilu sehingga tidak dipublikasikan.   

Dari 205 laporan terverikasi, sebanyak 53 laporan merupakan dugaan pelanggaran tindak pidana, 71 dugaan pelanggaran administrasi, dan 48 pelanggaran lain-lain. Lebih lanjut, untuk dugaan pelanggaran administrasi, tim Jokowi Kalla melakukan 26 pelanggaran, tim Prabowo-Hatta 38 pelanggaran, dan 7 pelanggaran oleh pihak lain yang tak diketahui apakah terkait salah satu tim Capres.

Dengan semakin rawannya situasi menjelang hari H Pilpres 2014, Matamassa saat konferensi pers  bersama AJI Jakarta dan Koalisi Pemantau Independen Indonesia (KPII) mengajak masyarakat agar ikut berpartisipasi menjadi pengawas pelanggaran Pemilu. Potensi pelanggaran yang dapat terjadi antara lain money politics, pelanggaran penyelenggaraan Pemilu, penghasutan masyarakat, kekerasan dan ancaman kekerasan, penyelewengan penghitungan suara dan lainnya. Laporan masyarakat dapat disampaikan melalui situs www.matamassa.org, email lapor@matamassa.org atau SMS ke 081370202014.

 

Penulis                : Ahmad Ali Imron

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu