Bogor, Badan Pengawas Pemilu- Dalam rangka meningkatkan kapasitas keprotokolan di Bawaslu RI, digelar Rapat Koordinasi Pengembangan dan Penguatan Interpersonal Communication dan Networking Serta Penanganan Unjuk Rasa Bagi Staf Keprotokolan Bawaslu RI dan Bawaslu Provinsi se-Indonesia di Bogor sejak Senin (16/11) hingga Rabu (18/11). Disampaikan Pimpinan Bawaslu RI Nasrullah dalam acara pembukaan, keberadaan protokoler di Bawaslu mutlak diperlukan.
"Terlepas dari ada atau tidaknya pelaksanaan Pemilu, protokoler Bawaslu tetap harus ada dan diaktifkan," ujar Nasrullah. Menurut Nasrullah, staf protokolan harus selalu siap siaga, cepat tanggap, dan inovatif dalam menghadapi persoalan-persoalan yang terjadi di Bawaslu. "Staf keprotokolan harus mampu mendeteksi dan memonitor segala sesuatunya guna mendukung kepentingan institusi yangmana di dalamnya cita-cita bersama," jelas Nasrullah.
Seorang staf keprotokolan ini, sambung Nasrullah, mesti cakap, inovatif, dan memiliki naluri yang tinggi dalam membangun jiwa keprotokolan. Harkat dan martabat institusi menurutnya juga bergantung dengan orang-orang yang terlibat dalam keprotokolan.
"Maka staf keprotokolan memang harus handal dalam membangun komunikasi yang baik dengan institusi di sekitar. Termasuk dalam hal penanganan unjuk rasa yang sering terjadi," jelasnya.
Penulis / Foto : Pratiwi / Nofia