Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Guna menggaungkan pemilu berbudaya, kreatif, dan inovatif, Bawaslu menggelar acara Diskusi Kelompok Terpumpun Review Penulisan Riset Pengawasan Pemilu Serentak2019 Klaster Partisipasi Masyarakat dan Kalster Pungut Hitung Tahap I di Jakarta, Rabu (25/9/2019) malam.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu Mochammad Afifuddin menuturkan, penelitian hasil pengawasan partisipatif akan sangat menarik dibahas. Apalagi menurutnya, penulisan riset untuk pengawasan partisipatisi masyarakat seperti mengawasi pemungutan dan penghitungan suara bakal memunculkan berbagai inovasi terbarukan.
"Bagi peminat teknologi informasi, bagi orang-orang yang suka memikirkan hal-hal yang tidak ditemukan atau belum dilaksanakan sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan, Bawaslu juga memberikan perhatian kepada peran-peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif. Sehingga, hak-hak masyarakat adat dalam pemilu turut diperhatikan.
Mantan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan untuk Rakyat (JPPR) ini menegaskan, advokasi kelompok rentan dan masyarakat adat harus terus diperhatikan. Karenanya, hasil riset tersebut bisa membantu program pengawasan pemilu di masa mendatang.
"Akhirnya, produk ini adalah dokumen yang mampu merangkum dan menjelaskan program pengawasan pemilu. Desa anti politik uang di Yogyakarta dan daerah lain seperti desa pengawasan. Inovasi partisipasi masyarakat dalam mengawasi pemilu. Produk ini akan menjadi dokumen bersama Bawaslu dengan Sahabat Bawaslu sebagai refleksi akhir tahun," ujar Afif.
Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Fritz Edward Siregar menambahkan, kegiatan menulis itu cukup sulit lantaran butuh kebiasaan membaca. "Penulis dan peneliti diharapkan bisa membantu pengayaan informasi dan data yang telah dilakukan. Sehingga, pemilu bukan hanya bicara hasil, tetapi juga memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana proses Pemilu Serentak Tahun 2019," jelasnya.
"Tulisan ini nantinya adalah gabungan pengalaman pengawasan hasil dari praktik selama tahapan Pemilu 2019," tambah Fritz.
Sedangkan, Tenaga Ahli Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Masykuruddin Hafiz mengharapkan peneliti dan penulis mengupayakan tulisan dengan memperhatikan hubungan pemilu dan kebudayaan.
Tim Asistensi Masmulyadi turut memberikan masukan terkait penulisan yang sewajarnya memperhatikan pengalaman penulis selama pemilu.
Kepala Bagian Analisis Teknis Pengawasan Pemilu dan Potensi Pelanggaran (ATP3) Bawaslu Ilham berjanji akan menjembatani antara pemerhati dan Bawaslu dalam menyusun dokumentasi pengawasan partisipatif yang inovatif.
Editor: Ranap THS
Fotografer: Muhtar