Solo, Badan Pengawas Pemilu - Ketua Bawaslu, Abhan membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2017) malam. Abhan menuturkan, kegiatan ini merupakan wujud dari komitmen dari Bawaslu untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara.
"Acara sosialisasi ini adalah acara pertama yang melibatkan jajaran pengawas pemilu tingkat kabupaten/kota beserta seketariat, dan juga Bawaslu Provinsi. Ini adalah bentuk komitmen Bawaslu terhadap pengelolana anggaran yang baik," kata Abhan dalam sambutannya.
Kegiatan dari Bagian Pengawasan Internal dan Tata Laksana Bawaslu ini diikuti sebanyak 395 peserta yang terdiri dari Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, serta Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota. Hadir pula dalam pembukaan Anggota Bawaslu Mochamad Afifuddin, Auditor Utama Keuangan I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Heru Kresna Reza, Kepala Biro Hukum, Humas dan Pengawasan Internal Ferdinand E.T. Sirait, Kepala Biro Administrasi D. Adhi Santoso, Kepala Biro Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu Bernad D Sutrisno, Kepala Biro Administrasi DKPP Ahmad Khumaidi, Kepala Bagian Pengawasan Internal dan Tata Laksana Asmin Safari Lubis, serta pejabat struktural dan staf di lingkungan Bawaslu.
Abhan menuturkan salah satu alasan mengapa sosialisasi ini begitu penting. Menurutnya, baik tidaknya pengelolaan keuangan akan berdampak pada kualitas pelaksanaan tugas dan wewenang pengawas pemilu. Karena itu, semakin baik pengelolaan keuangan di pengawas pemilu maka dapat menjadi stimulus bagi semakin baik pula kualitas hasil pengawasan.
Ia berharap kegiatan sosialisasi dikelola dengan model partisipatif. Yakni, selain para peserta diberikan pengetahuan juga diberi kesempatan untuk sharing pengetahuan atau pengalaman dalam mengelola keuangan. "Forum ini jadi kesempatan yang baik untuk konsultasi, sharing pengalaman pengelolaan," ujarnya.
Abhan menambahkan, kedepan Bawaslu akan menghadapi tahun pemilu yakni Pilkada 2018 yang disambung dengan Pemilu Nasional 2019. Menurutnya pelaksanaan pemilu dalam satu waktu pemilihan menjadi tantangan tersendiri bagi pengawas pemilu. Tantangannya kemudian, adalah bagaimana seluruh jajaran pengawas pemilu mampu menyukseskan pemilihan dan juga sukses dalam pengelolaan keuangannya.
Anggota Bawaslu Mochamad Afifuddin menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegaha. Karena itu mesti benar-benar dimanfaatkan para pengawas dan sekretariat khususnya tingkat kabupaten/kota serta provinsi yang baru dilantik. Sebab menurutnya tidak semua pengawas memiliki latar belakang birokrasi atau yang berhubungan dengan pemerintahan sehingga tidak familiar dengan hal-hal seperti pengelolaan keuangan negara.
"Tidak ada toleransi bagi jajaran bawaslu untuk lakukan hal-hal yang dilarang atau tidak diperkenankan, terutama soal-soal yang berkaitan dengan teknis dan juga pelaporan yang sudah seharusnya dipatuhi," ujarnya.
Penulis : Haryo
Foto : Wisnu