Submitted by admin on

Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Anggota Bawaslu, Mochamad Afifuddin mengajak komunitas-komunitasuntuk ikut menjadi bagian daripengawasan partisipatif dan berupaya memperluas kerja sama dengan berbagaikomunitas lainnya yang inginmenjadikan Bawaslu sebagai rumah bersama dalam melakukan pengawasan pemilihan. Salah satu target langkah tersebut, adalah memperbanyak frekuensikegiatan diskusi dan talk show komunitas dengan Bawaslu RI sehingga sistem pengawasan sukarela pada pemilihan umum di Indonesia bertambahkualitasnya.

"Akan banyak lagi forum dan diskusi seperti ini menyesuaikanzamanala now untuk dikembangkan, hingga pada saatnya nanti tahapan pilkada dan pemilu berjalan, kita bisa melakukan kerja-kerja yang lebih praktis dan berbarengan untuk dapat menjaga kualitas pemilu di Indonesia lebih baik," kata Afif dalam paparannya saat menjadi narasumber talk show Komunitas dengan Bawaslu RI tentang "Sistem Pengawasan Sukarela Pemilihan Umum di Indonesia," di Demang Café Sarinah Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Afif menjelaskan ke depan Bawaslu semakin banyakmembutuhkan mitra dan komunitas untuk kerja-kerja pengawasan."Tagline kita sekarang bersama rakyat awasi pemilu bersama Bawaslu tegakkan keadailan pemilu, dimana sejatinya pemilu adalah punya kita semua, urusan kita bersama bukan milik partai politik, KPU, Bawaslu sehingga menjadi urusan sahabat Bawaslu sebagai mitra pengawasan pemilu," ujarnya. Menurut Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi ini, sahabat Bawaslu baik dari penyandang disabilitas, komunitas-komunitas hobi dapat mempunyai rasa bahwa proses pemilu itu menyenangkan tidak menjadikan proses pengawasan pemilu sebagai sesuatu yang menakutkan. Ia menambahkan,pengawasan pemilu bisa dilakukan oleh siapa sajatermasukkomunitas-komunitas hobi.

"Dengan semangat dan energiyang baru dari kita periode baru, ingin mengajak sahabat Bawasluberpartisipasi dalam proses pengawasan pemilu, secara hakikat pesta demokrasi pemilu adalah pesta semua pihak dimana rakyat dan masyarakat adalah aktor-aktor yang akan mengawasi pesta dan hajatan pemilu," imbuhnya.

Afif mengharapkan,diskusiini menjadi titik awalbagi sahabat bawaslu untuk awal dalam proses pengawasan partisipatif dalam pemilu baik pilkada dan Pilpres yangtengah berjalan.

"Sebagai lembaga pengawas pemilu, kami ingin kidszaman now, sahabat Bawaslu bisa mengembangkan sarana percepatan laporan, informasi publik dengan penggunaan teknologi informasi sebagai bagian dari proses pengawasan pemilu, forum-forum seperti ini menjadi satu catatan penting dimana lebih kita tingkatkan pendekatan-pendekatan yang lebih friendly serta kekinian, dengan bahasa yang lebih inisebagai tantangan kita kedepan," paparnya.

Dukungan darikomunitas-komunitas hobi, menurutnya makin penting untukkedepannya dalam proses pengawasan pemilu baik pilkada 2018 dan pilpres 2019, karena masa dan zaman sekarang sudah eranya teknologi informasi, pertemuan lima menit dengan kita share photo kegiatan lebih penting dibanding dengan pertemuan lima jam tidak ada photo dan tidak ada share.

"Bagaimana pengawasan itu menjadi sesuatu yang asyik bagi anak muda, bukan menjadi sesuatu katagori yang serius terus, siapapun boleh dan berhak untuk memaknai proses pemilu ini, kami sadar kita merangkul komunitas-komunitas hobi melalui forum forum seperti ini untuk untuk mengafresiasi serta menfasilitasi kebutuhan komunitas-komunitas hobi dan penyandang disabilitas untuk bergerak melakukan perubahan," kata Afif.

Diskusiyang berlangsung di Demang Café Sarinah, Jakartaini mengundang peserta dari berbagai latar belakang sepertikomunitas pelajar NU, penyandang disabilitas, alumni purna paskibraka bandung,organisasi kemasyarakatan,organisasi kepemudaan, media massa, mahasiswa.

Penulisdanfoto:Nurisman
Editor : Haryo