Jakarta, Badan Pengawas Pemilu – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menerima aspirasi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait kasus kecurangan di beberapa daerah pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014.
“Kami meminta Bawaslu untuk menindak lanjuti kecurangan pemilu seperti yang terjadii di Kabupaten Semarang, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu Timur), Jawa Timur Jawa Barat,” ujar Irsan salah satu koordinator HMI pada saat memberikan aspirasinya yang diterima Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi Nurmalawati Pulubuhu dan Kepala Sub Bagian Analisis Potensi Pelanggaran Edi Suprianto di Gedung Bawaslu RI, Rabu (30/4).
Menurut Irsan, Beberapa kasus kecurangan di daerah seharusnya merupakan pukulan telak terhadap kinerja lembaga penyelenggara Pemilu. Ia menilai kecurangan tersebut merupakan kurangnya pengawasan Bawaslu pada sektor pengawasan pemilu di tiap – tiap daerah. hal ini di perkuat adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah daerah berserta kroninya dengan melakukan kecurangan secara terbuka tanpa adanya tindakan tegas oleh Panitia Pengawas Pemilu setempat.
“Bawaslu seharusnya tegas, baik itu para Caleg yang terlibat Money Politic dan pelanggaran lainnya. Bawaslu kan sudah diberi wewenang oleh Undang – undang.” ujarnya.
Sementara itu merespon beberapa masukan dari HMI, Kepala Sub Bagian Analisis Potensi Pelanggaran Wilayah 2 Edy Suprianto dan Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi Nurmalawati Pulubuhu bersepakat akan menindaklajuti hasil pengawasan yang sudah dilakukan oleh HMI terkait pelanggaran di beberapa daerah yang dipantau langsung oleh HMI. Pihaknya menghargai peran masyarakat melalui HMI untuk membantu kinerja Bawaslu dalam melaksanakan peran pengawasan.
Seperti diketahui, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi demo di depan Gedung Bawaslu RI Rabu Siang, (30/4) terkait kecurangan yang dilakukan oleh calon Legislatif yang di dominasi terjadi di daerah Sulawesi Selatan.
Penulis : Hendru Wijaya
Editor : Nurmalawati Pulubuhu