Jakarta, Badan Pengawas Pemilu–Badan Pengawas Pemilu akan memastikan pemantauan pengawasan pada sistem drobbox (kotak jemputan) yang di antar oleh petugas pemungutan suara luar negeri (PPLN). Hal ini dikarenakan dropbox yang dikirim sebagai pengambilan suara dari pemilih, masih terindikasi disalahgunakan untuk kepentingan tertentu yang diperuntukkan untuk dimanipulasi.
“Untuk itu kami lakukan pengawasan lebih untuk sistem dropbox ini, terutama pada saat dibagikan ke kantong suara Warga Negara Indonesia (WNI),” ujarnya di Gedung Bawaslu RI Jakarta, Rabu (2/4).
Menurut Muhammad, pihaknya memastikan proses pengamanan pada saat pendistribusian dropbox ke pihak perwakilan Indonesia mendapat pengawalan lebih. oleh karena itu ia menjelaskan masih ada kekurangan dalam sistem dropbox. Hal ini terkendala karena dropbox secara terpaksa harus disimpan di kantor perwakilan keduataan besar.
“Kami akan meminta KPU untuk memastikan tingkat keamanan dropbox, dan kami akan melihat tingkat pengamanan di perwakilan Indonesia sampai dikirim ke Indonesia,” ujarnya
Lanjut Muhammad mengatakan, dari pantauan Bawaslu di Luar Negeri ke Hongkong pihaknya telah memantau terutama daerah perindustrian yang mayoritas banyak perkerja Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini dilakukan untuk memastikan agar WNI tersebut bisa tetap memilih dan tetap menggunakan hak pilihnya.
Sebelumnya, Migrant CARE mengingatkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) agar memberi perhatian pada model dropbox ini. Mengacu pada pengalaman Pemilu 2009, dropbox banyak dibiarkan tanpa pengawalan, baik oleh PPLN maupun Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN).
Dikhawatirkan akan ada penggunaan surat suara oleh bukan orang yang sah akibat minimnya pengawasan. Ketua Pokja Pemilihan Luar Negeri Wahdi Supriyadi mengatakan, negara yang paling banyakmenggunakan dropboxini adalah Malaysia dan sejumlah negara di Eropa.
Malaysia dengan daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 1 jutaan lebih banyak menggunakan drop boxketimbang dua model pemungutan suara lain, yakni melalui tempat pemungutan suara (TPS) dan surat-menyurat via pos. Titik-titik lokasi pemilu di Malaysia adalah Kuala Lumpur dengan 405.779 pemilih, Johar Baru (307.511), Kota Kinabalu (158.320), Kuching (98.540), Penang (42.619).
Penulis :hendru wijaya
Editor : falcao silaban