Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Sekitar Pukul 14.00 WIB demonstran asal Madura berjumlah sekitar 30 orang mendatangi Kantor Bawaslu RI (28/4). Mereka mengatasnamakan diri Koalisi Pemilu Bersih Madura. Dalam orasinya mereka menilai telah terjadi kecurangan yang massif dalam penyelenggaraan Pemilu Legislatif tahun 2014 di beberapa wilayah di Madura. Diantaranya di Kabupaten Sampang dan Bangkalan.
Menurut Afifurrahman, Koordinator aksi tersebut mengatakan bahwa kejadian aneh dan patut menjadi kecurigaan bersama pada Pemilu Legislatif tahun 2014 di Kabupaten Sampang dengan tingkat partisipasi pemilih 95 % dan Bangkalan 98 %. Bahkan, ia mencontohkan ada salah satu caleg DPR RI untuk satu wilayah Bangkalan saja mendapatkan suara sah sebanyak 182.000 pemilih. Ia menambahkan bahwa tidak mungkin dalam geografi dan sosiokultural masyarakat Madura yang bahkan banyak melek huruf, sangat tidak mungkin caleg mendapatkan suara sah sebegitu banyak.
Menurutnya, Pemilu Ulang di 19 TPS Kabupaten Sampang adalah sebagian kecil dari banyaknya kejanggalan pemilu. “Hanya apes saja , Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 19 TPS dan ketahuan, padahal TPS lain hampir di seluruh Madura melakukan hal yang sama,”ungkapnya.
Dalam orasinya, pendemo menuntut dan menghimbau kepada stakeholders penyelenggara pemilu agar melaksanakan coblos ulang atau penghitungan ulang Pileg DPR RI dapil Jatim XI/Madura. Selain itu mereka juga mendesak untuk memantau khusus pemilu di wilayah Madura serta mengganti seluruh penyelenggara pemilu khususnya KPUD Kabupaten Sampang dan Bangkalan yang dianggap tidak professional dalam bekerja.
Sementara itu, menurut data laporan dugaan pelanggaran yang diterima per tanggal 25 sampai dengan 28 April 2014, Bawaslu RI telah menerima 16 (enam belas) laporan. Diantaranya laporan tentang dugaan pelanggaran oleh penyelenggara pemilu, penggelembungan suara, pengurangan perolehan suara dan politik uang.
Penulis: Ali Imron
Editor : falcao