• English
  • Bahasa Indonesia

Afif: Baru Sebelas Tahun, Kinerja Bawaslu Patut Dibanggakan

Anggota Bawaslu Mochamad Afifuddin saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Perbaikan Penyusunan Laporan Bawaslu Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jawa Barat, di Cirebon, Jumat, (20/9/2019) malam/Foto: Irwan

Cirebon, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Baru menginjak usia sebelas tahun lebih, Bawaslu sudah melakukan terobosan luar biasa dalam proses demokrasi melalui pengawasan dan penanganan pelanggaran dalam pemilu dan pilkada.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu Mochammad Afifuddin mengaku bangga atas apa yang digoreskan lembaga Bawaslu dalam pelaksanaan pemilu maupun pilkada sejauh ini. Menurut pandangannya, dengan usia lembaga Bawaslu yang masih muda (11 Tahun), tapi punya kinerja luar biasa.

“Itu patut disyukuri dan diapresiasi. Kalau diumpamakan dalam diri seseorang di jenjang pendidikan, usia 11 atau 12 tahun itu baru tingkat sekolah dasar. Dengan usia baru segitu, lembaga kita sudah memberikan peran yang amat penting dalam proses demokrasi,” sebutnya saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Perbaikan Penyusunan Laporan Bawaslu Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jawa Barat, di Cirebon, Jumat, (20/9/2019) malam.

Afif--biasa dia disapa--menjelaskan, kinerja baik Bawaslu dalam mengawal dan mengawasi proses pemilu dan pilkada tidak luput dari peran Bawaslu daerah hingga pengawas tingkat TPS. “Kita tidak tutup mata atas peran luar biasa yang diberikan oleh jajaran Bawaslu daerah hingga pengawas di TPS. Bawaslu terus meningkat kinerjanya berkat semua,” sambung dia.

Dirinya menegaskan, berbagai terobosan yang diciptakan dan dilahirkan Bawaslu. Misalnya dari melahirkan sebuah Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) hingga menjaring kader pengawas pemilu partisipatif. Sebelumnya, lanjut dia, Bawaslu melahirkan aplikasi Gowaslu. Gowaslu, kata dia, merupakan aplikasi khusus untuk memantau dan mengawasi pemilu yang dapat diunduh di toko penyedia layanan aplikasi di ponsel pintar Android.

Kemudian, Bawaslu dalam Pemilu 2019 menerapkan sistem pengawasan online berbasis aplikasi Android bernama Siwaslu (Sistem Pengawasan Pemilu) 2019. “Semua Bawaslu ciptakan. Dari mulai IKP, Gowaslu, Siwaslu, dan tentu menjaring kader pengawas pemilu. Semua demi terlaksananya pemilu dan pilkada yang baik dan demokratis,” ujarnya.

Atas terobosan dan kinerja baik yang diberikan lembaga Bawaslu, Afif menambahkan, pada 2018, Bawaslu meraih predikat sebagai badan publik terinformatif atas keterbukaan informasi publik dari Komisi Informasi Pusat (KIP). Dari seluruh lembaga nonstruktural, Bawaslu berada di peringkat tiga dalam mengelola dan melayani informasi publik.

Lalu, belum lama ini, lanjutnya, Bawaslu mendapatkan penghargaan dari Humas Indonesia sebagai peraih kategori lembaga negara terpopuler di media 'online'.

Menyangkut keuangan pun, Bawaslu tidak kalah hebat. Bawaslu berhasil meraih opini pengelolaan keuangan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2019 atas laporan keuangan tahun 2018. Raihan predikat WTP dari BPK ini bisa dipertahankan Bawaslu selama empat tahun berturut-turut.

“Jadi, sebagai penutup pidato saya ini, saya minta semua kita yang mendedikasikan diri sebagai pengawas Pemilu kiranya dapat mempertahankan atas apa yang telah berhasil kita raih, bila perlu lakukan terobosan dan ide-ide baru yang mampu meningkatkan kinerja baik Bawaslu,” tutup mantan Koordinator Nasional JPPR ini.

Editor: Ranap THS
Fotografer: Irwan

Share

Informasi Publik

 

Regulasi

 

Pendaftaran Pemantau

 

Forum

 

SIGAPLapor

 

 

Whistleblowing System

 

Helpdesk Keuangan

 

SIPS

 

SAKIP

 

Sipeka Bawaslu

 

SIPP Bawaslu

 

Simpeg Bawaslu

Si Jari Hubal Bawaslu

 

 

 

 

Agenda Bawaslu

Video Bawaslu

newSIPS 2019
newSIPS 2019

Mars Bawaslu

Mars Pengawas PEMILU +text
Mars Pengawas PEMILU +text

Zona Integritas Bawaslu