Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengharapkan pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 tak terjadi kegaduhan. Dia meminta masyarakat bisa menganggap tahun politik ini seperti tahun biasa, sehingga tak takut soal ancaman-ancaman dalam gelaran Pilkada maupun Pemilu nanti.
Hal tersebut diutarakan Wiranto saat menggelar konferensi pers pasca Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) dengan Bawaslu, KPU, Kemendagri, Kepolisian, dan TNI yang dilakukan secara tertutup di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (12/03/2018).
"Dulu kan tiap tahun ada, sekarang serentak lima tahun sekali, itu hal biasa jangan buat kita takut terancam atau segala macam yang membuat kegaduhan. Kita harus yakin serta ambil bagian dengan kesadaran masing-masing untuk membangun suasana aman, damai, dan tentram pada Pilkada dan Pemilu nanti," kata Wiranto.
Wiranto juga tidak mau tahun politik menjadi sesuatu yang menakutkan khususnya bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, sambung dia, tanggung jawab kita semua baik dari unsur pemerintah, penyelenggara, pihak keamanan dan masyarakat itu sendiri untuk mewujudkan Pilkada yang menyenangkan.
Ia juga mengimbau agar kontestan yang akan bertarung pada Pilkada dan Pemilu nanti untuk tidak menggunakan kampanye hitam sebagai alat untuk saling serang. Hal tersebut menurut Wiranto hanya akan membuat gaduh, tak hanya antar partai politik, tetapi juga masyarakat berpotensi terpengaruh.
"Alangkah baiknya kalau berkompetisi itu tanpa konflik caranya dengan menghindari kampanye hitam, hindari melakukan ujaran kebencian, hindari hoaks, hindari money politics yang menyebabkan kisruh,” ujar dia lagi.
Rakorsus ini turur dihadiri Ketua Bawaslu RI Abhan, Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua KPU RI Arief Budiman, Kapolri Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Penulis/Foto: Irwan