Jakarta, Badan Pengawas Pemilu - Bawaslu terus merangkul para pemuda untuk terlibat dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilu. Dalam rangka mendukung hal tersebut, Bawaslu menggelar Diskusi Kepemiluan Kaum Muda dan Pengawasan Pemilu mengundang para mahasiswa dan organisasi kepemudaan pada Senin (18/12/2017) di Jakarta.
Wakil Sekretaris Jenderal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sofyan Hadi yang menjadi narasumber kegiatan ini mengatakan, pemuda sebagai agent of change dan kontrol pemerintah dalam penyelenggaraan Pemilu diharapkan memiliki partisipasi aktif dalam pengawasan Pemilu.
"Peran pemuda sebagai partisipan pengawas pemilu bisa optimal karena tokoh-tokoh pemuda bisa menjadi vote getter," ungkap Sofyan.
Namun di sisi lain Dian Permata dari Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SDP) menyayangkan peran generasi muda dalam Pemilu masih belum optimal. Hal ini terlihat dari rendahnya minat pemuda tentang kepemiluan dan masih tingginya pelanggaran pemilu yang terjadi seperti kampanye hitam dam politik uang.
"Padahal di sisi lain, partisipasi dan semangat generasi muda sering terlihat sebagai tim sukses dalam kampanye pasangan calon. Seharusnya generasi muda ini juga bisa menjadi bagian dari relawan pengawas Pemilu yang melakukan pengawasan Pemilu," terangnya.
Sementara Angelius Wakekako dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) mengatakan perlu ada rutinitas yang dilakukan penyelenggara Pemilu seperti Bawaslu karena generasi muda memerlukan proses belajar.
Penulis/Foto: Anastasia/Baguz